Demokrat Sebut Wacana Koalisi Besar untuk Hadang Anies, PPP Keheranan: Mau Hadang Apanya?
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy alias Romy, menyebut Partai Demokrat memiliki kekhawatiran yang berlebihan.
Hal ini merespons pernyataan Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, yang menyebut Koalisi Besar dibangun untuk menghadang Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan.
"Itu kekhawatiran yang berlebihan. Yang mau dihadang apanya? Kan Koalisi Perubahan sudah memenuhi syarat pencalonan," kata Rommy saat dihubungi Warta Ekonomi, Senin (10/4/2023).
Rommy menegaskan wacana Koalisi Besar dibentuk untuk menjaga kesinambungan program dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Seandainya wacana Koalisi Besar terbentuk, kata dia, partai politik yang tergabung juga berasal dari koalisi pemerintahan saat ini.
Menurut Romy, seandainya terbentuk Koalisi Besar, hanya NasDem satu-satunya partai koalisi pemerintah yang tidak tergabung. Pasalnya, NasDem telah membentuk koalisi bersama Demokrat dan PKS.
Baca Juga: Pengamat: Koalisi Besar Terbentuk, Prabowo Subianto Jadi Capres
"Kalaupun terbentuk pasti melibatkan seluruh anggota koalisi pemerintah. Minus NasDem yang telah membentuk koalisi sendiri dan miliki bakal capres," kata dia.
Lebih lanjut, Romy juga menegaskan wacana tersebut lahir dari kesadaran para pemimpin partai politik pendukung pemerintah yang kemudian diperkenankan Presiden Jokowi.
"(Koalisi Besar) ini kesadaran para ketua umum saja, tapi disampaikan bersama-sama kepada RI1 (Jokowi) saat di DPP PAN dan Pak Jokowi persilakan," tandasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, menyambut baik wacana pembentukan Koalisi Besar seiring adanya pertemuan antarpimpinan partai politik pendukung pemerintahan Presiden Jokowi.
Partai Demokrat menyebut Koalisi Besar merupakan upaya ksatria dan konstruktif menghadapi gelanggang Pemilu 2024 nanti, kendati banyak pihak yang menduga wacana koalisi tersebut ditujukan untuk menjegal Bakal Calon Presidennya, Anies Baswedan.
"Banyak pihak yang menduga bangunan Koalisi Besar ini ditujukan untuk menghadang Anies dan Koalisi Perubahan. Demokrat sendiri melihatnya sebagai upaya ksatria dan konstruktif," kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/4/2023).
Seandainya dirasa Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan yang berisikan NasDem, Demokrat, dan PKS adalah lawan berat di gelanggang 2024, para koalisi diperkenankan mengajukan calon masing-masing.
Baca Juga: PAN Bantah Jokowi Jadi Dalang dari Koalisi Besar Istana: Ketum Parpol Punya Independensi!
Hal ini dinilai perlu untuk menjaga kompetisi Pilpres 2024 berjalan dengan jujur dan adil. Herzaky menyebut biarkan rakyat menilai kandidat para pemimpin.
"Makin banyak calon berkompetisi, makin baik. Jika dirasa koalisi 2 atau 3 parpol tak cukup untuk bersaing dengan Koalisi Perubahan ataupun Anies Baswedan, silahkan membentuk koalisi 4 atau 5 partai," kata Herzaky.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement