Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Manuver Militer China di Sekitar Pulau, Simulasi Perang dengan Taiwan?

Begini Manuver Militer China di Sekitar Pulau, Simulasi Perang dengan Taiwan? Kredit Foto: Reuters/Ann Wang
Warta Ekonomi, Taipei -

Beijing telah melakukan simulasi serangan presisi terhadap Taiwan dalam sebuah latihan militer gabungan di sekitar pulau tersebut, lapor media pemerintah China pada Minggu (9/4/2023).

Manuver-manuver tersebut, yang melibatkan sebuah kapal induk, diluncurkan sebagai tanggapan atas kunjungan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen ke Amerika Serikat.

Baca Juga: Lihat, Aksi Militer China Bikin Taiwan Waswas! Amerika pun Dibikin Melotot

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa sembilan kapal angkatan laut dan 71 pesawat tempur telah terdeteksi berada di dekat pulau tersebut pada Minggu pagi.

Kementerian tersebut menambahkan bahwa 45 pesawat, termasuk jet tempur, pesawat pengintai, dan pesawat tak berawak, melintasi zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) di pulau itu.

"Pesawat patroli Taiwan sendiri, serta kapal Angkatan Laut dan sistem rudal darat, diaktifkan untuk merespons (terhadap) kegiatan ini," kata kementerian itu, dikutip RT.

Kolonel Senior Shi Yi, juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), mengatakan pada hari Sabtu bahwa kapal dan pesawat "mengepung" Taiwan sebagai bagian dari latihan.

Shi menggambarkan latihan ini sebagai peringatan "terhadap kolusi antara pasukan separatis yang menginginkan 'kemerdekaan Taiwan' dengan kekuatan eksternal dan terhadap aktivitas provokatif mereka."

Latihan perang tiga hari yang diberi nama 'United Sharp Sword' diluncurkan pada hari Sabtu setelah kembalinya Tsai dari AS. Beijing memandang Taiwan, yang telah diperintah oleh pemerintahan terpisah sejak akhir 1940-an, sebagai wilayah kedaulatannya, dan menentang segala bentuk pengakuan diplomatik terhadap otoritas Taipei.

Pada hari Jumat, Beijing memasukkan dua kelompok yang berbasis di Taiwan ke dalam daftar hitam yang dituduhnya mempromosikan kemerdekaan pulau tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: