Utang Lunas Setelah 80 Tahun, Refly Harun Ungkap Nasib Rakyat Indonesia Dikorbankan Demi Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengakui, China masih menetapkan suku bunga pinjaman sebesar 3,4% untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Meskipun Luhut mencoba bernegosiasi agar China menurunkan suku bunga menjadi 2%, namun usahanya tersebut nihil.
Luhut menyatakan bahwa meskipun suku bunga 3,4% tersebut lebih tinggi dari yang diinginkan yaitu 2%, namun itu masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain yang rata-rata mematok suku bunga sebesar 6%.
Hal inilah yang membuat ahli hukum tata negara sekaligus pengamat politik, Refly Harun mengatakan Indonesia butuh lebih dari 80 tahun membayar hutang ke negara tirai bambu itu.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sibuk Larang Buka Bersama, Luhut Binsar Pandjaitan Malah Bilang: Udah Kumpul Aja…
“Pemimpin-pemimpin disini sudah jadi tengkorak kali. Kalau saya usia sudah 130 tahun, Ya yang menanggung utang bakal anak cucu,” jelasnya.
Refly juga mempertanyakan urgensi membangun kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut.
“Ngapain kereta cepat jakarta-bandung yang jaraknya pendek dan sebenarnya kita sudah punya infrastruktur yang cukup untuk Jakarta-Bandung?,” tanyanya.
“Ya tapi ya banyak spekulasi ya salah satu spekulasinya adalah ya waktu itu jelang Pilpres 2019 soal yang terkait dengan macam-macam lah ya salah satunya adalah political cost recovery ya,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Advertisement