Erick Thohir Optimistis Proyek KCJB Tetap Jalan, Said Didu: Dipaksakan Demi Pencitraan!
Beberapa waktu lalu, Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir, menyatakan bahwa proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dipastikan akan tetap berjalan walau banyak menelan biaya pembangunan. Menanggapi hal tersebut, Mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu, menyampaikan komentar pedas.
"Pak Menteri Erick Thohir yang terhormat, itu namanya sudah kena jebakan atas keputusan bodoh," ujar Said Didu dalam keterangannya beberapa saat lalu.
Dikatakan Said Didu, jebakan atas keputusan bodoh tersebut dipaksakan demi pencitraan. Menurutnya, itu justru akan merugikan negara.
Baca Juga: Proyek KCJB Ibarat Buah Simalakama, Mau Maju Makin Rugi Mundur Mangkrak
"Dipaksakan demi pencitraan dan akan merugikan ke depan serta akan bangkrutkan PTKAI Indonesia," lanjutnya.
Sebelumnya, Erick Thohir memastikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tidak akan mangkrak meski biaya membengkak.
"Hasil negosiasi kereta cepat harus berjalan, tidak mungkin kita mangkrakkan," kata Erick saat memberikan keterangan pers di Stasiun Pasar Senen, kemarin.
Baca Juga: Pasang Badan Demi KCJB, Erick Thohir Kena Sentil Said Didu: Sudah Kena Jebakan atas Keputusan Bodoh
Menurut Erick, pembengkakan biaya kereta cepat terjadi karena pandemi Covid-19 menyebabkan pengerjaan proyek mundur.
"Kalau bengkaknya itu karena korupsi, kita harus musnahkan, tapi ini jelas bengkaknya karena pada saat Covid-19, karena proyek-proyek banyak yang mundur," terangnya.
Selain itu, menurut Erick, pembengkakan biaya proyek KCJB juga terjadi lantaran naiknya harga komponen utama termasuk besi dan baja, hingga terganggunya rantai pasok (supply chain).
"Kalau kita hitung lagi pembangunan sekarang dan kemarin lebih mahal lagi karena tidak hanya besi, (komponen) yang lain-lain juga naik," ujarnya.
Baca Juga: Proses Proyek KCJB Terus Sedot Dana Tiap Tahun, Pakar: Bahasa Kasarnya Lintah
Erick juga mengingatkan, pembangunan infrastruktur memerlukan waktu yang tidak singkat, mengingat segala halnya perlu perencanaan matang untuk penggunaan jangka panjang masyarakat luas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait:
Advertisement