Target Bauran EBT Masih Rendah, Celios: Kenyataannya Pada 2023 Bauran EBT Baru Mencapai 13%

Peneliti Center of Economic and Law Studies (Celios) Atinna Rizqiana meragukan target bauran energi terbarukan di Indonesia untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 dapat dicapai.

Pasalnya target yang ditetapkan berbanding terbalik dengan realisasi pertumbuhan bauran energi bersih di Indonesia.

"Kenyataannya, pada tahun 2023 bauran EBT tercatat baru mencapai 13%, atau hanya naik 1,5% dari jumlah bauran energi terbarukan dua tahun sebelumnya, tahun 2021, yakni 11,5%. Secara realistis patut kita bertanya, apakah mungkin dalam dua tahun ke depan (2025) peningkatan 10% porsi EBT mampu kita capai?" ujar Rizqiana dalam keterangnn tertulis yang diterima, Rabu (26/4/2023).

Baca Juga: Crypto Winter Tak Kunjung Usai, Bos Bappebti Siap Perkuat Regulasi dan Bina Ekosistem Aset Kripto

Rizqiana menyebut, selain masalah target bauran EBT yang tidak sinkron dengan kondisi ideal, upaya untuk melakukan penutupan total PLTU juga dipertanyakan.

Buktinya dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-030, di mana PLN masih menargetkan penambahan kapasitas PLTU sebesar 13,8 GW.

Ditambah lagi adanya beberapa PLTU captive (kawasan) yang akan dibangun secara serentak di berbagai wilayah smelter nikel dan aluminium seperti di Morowali, Weda Bay, hingga Kalimantan Utara.

Lanjutnya, sebelum berbicara mengenai walk the talk seperti semangat Presiden di acara Hannover Messe, ada baiknya mempertanyakan kesungguhan komitmen pemerintah.

"Karena bagaimana mungkin pengembangan ekonomi hijau yang katanya berkeadilan, dilakukan dengan mempertaruhkan kelestarian lingkungan dan masyarakat disekitar proyek?" ujarnya.