Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Politik Ini Ungkap Strategi Soft Landing Presiden Jokowi Jelang Lengser: Sengaja Atur Hanya Ada Dua Capres

Pengamat Politik Ini Ungkap Strategi Soft Landing Presiden Jokowi Jelang Lengser: Sengaja Atur Hanya Ada Dua Capres Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jelang Pilpres 2024, para pengamat politik mengkaji gerak-gerik dan siasat Presiden Jokowi demi mempersiapkan masa lengsernya.

Adapun pengamat politik Denny Indrayana mengatakan Presiden Jokowi akan memakai strategi soft landing alias mendarat aman agar sepeninggalan dirinya sebagai presiden, kondisi perpolitikan di Indonesia tidak jauh dari ekspektasinya.

Strategi tersebut mencakup siasat Jokowi mengamankan Pilpres 2024 agar sesuai dengan apa yang dikehendakinya.

Sang presiden melalui strategi mendarat aman tersebut bertujuan agar hanya ada dua calon presiden alias capres yang turut maju di Pilpres mendatang, sebagaimana yang dipaparkan oleh Denny dalam keterangannya, Senin (24/4/2023).

Baca Juga: Presiden Jokowi Dukung Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto Kini Mulai Merapat ke Golkar…

Denny juga merujuk pengamat lain, yakni Erros Djarot yang menilai Jokowi menunjukkan sikap hangat hanya pada capres-capres tertentu dan enggan untuk memberikan dukungannya kepada Anies Baswedan yang didukung oleh banyak partai oposisi, seperti PKS dan Demokrat.



Denny lebih lanjut menilai bahwa Jokowi hanya ingin dua capres tersebut yang memiliki kedekatan dengannya. 



Adapun alasan sang Presiden memilih orang yang dekat dengannya terkait dengan kesamaan visi dan misi. Jika yang memiliki peluang untuk nyapres adalah orang di luar 'sirkel' Jokowi, maka akan berpotensi Jokowi tak dapat mewarisi program kerja yang telah ia bangun secara jangka panjang.

Denny juga tak memungkiri fenomena All Jokowi's Men alias fenomena seluruh capres yang maju adalah orang-orang yang memiliki hubungan dekat dan erat dengan Jokowi.

Jokowi juga disinyalir hendak memecah suara dari bakal capres Anies Baswedan. Upaya tersebut dilakukan dengan cara mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres ketiga di Pilpres 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: