Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Biasanya Dukung, Kini Rocky Gerung Kritik Anies Baswedan Habis-Habisan: Dia Menunggu Capres Sesungguhnya...

Biasanya Dukung, Kini Rocky Gerung Kritik Anies Baswedan Habis-Habisan: Dia Menunggu Capres Sesungguhnya... Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hingga kini, bakal calon presiden (capres) Partai NasDem, Anies Baswedan, belum juga menentukan siapa sosok yang akan mendampinginya di Pilpres 2024. Sikap lamban mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas mendapat kritikan dari pengamat politik Rocky Gerung.

Rocky menyebut Anies sebagai dealer, bukan lagi leader. Padahal sejak awal Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku menyerahkan mandat sepenuhnya ke Anies Baswedan untuk menentukan cawapres.

Baca Juga: Akar Rumput Partai Pro Jokowi Disebut Lebih Mendukung Anies Baswedan Jadi Presiden: 'Jika Tidak Dukung Mereka Akan Kehilangan Suara!'

"Anies akhirnya jadi dealer, bukan jadi leader. Dia kan nunggu hasil dealer tuker tambah dari partai-partai ini kan. Padahal, dia terima mandat untuk menentukan wapresnya. Kalau saya Anies, ucapkan sendiri saja wakilnya. Tetapi dia menunggu koalisi," kata Rocky Gerung pada sebuah podcast di kanal Youtube, dikutip Rabu (3/5).

Anies Baswedan seharusnya sudah menentukan cawapres pilihannya dan membiarkan partai-partai panik dengan pilihannya. "Kalau tidak mau, ya sudah. Terserah publik lihat bahwa ternyata partai-partai yang dukung saya (Anies, Red) itu adalah calo juga," ujarnya.

Kalau partai menolak, Anies bebas untuk mundur dari kontestasi Pilpres 2024. "Jadi moral itu yang juga tidak ada pada Anies," kritik Rocky Gerung.

Rocky menyebutkan, meskipun sudah ada mandat untuk menentukan sendiri cawapres, Anies tak kunjung mengumumkan ke publik karena persoalan mental kepemimpinan. "Karena Anies gak ada mental leader. Akhirnya menjadi dealer," ujarnya.

Karena menunggu keputusan koalisi soal cawapres yang akan mendampingi, Rocky Gerung menilai Anies ditawan oleh partai koalisi yang mengusungnya maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Bahkan, dengan sikap yang tidak jelas menentukan cawapres, Rocky menilai Anies Baswedan seperti bukan calon presiden.

"Dia menunggu (calon) presiden sesungguhnya. Cawapres ini sebenarnya calon presiden sesungguhnya," imbuh Rocky.

Anies dibuat oleh partai-partai sudah menjadi capres, tetapi mesti menunggu keputusan partai. Memang, pada piagam kesepakatan, partai-partai menyerahkan keputusan menentukan cawapres kepada Anies Baswedan.

"Formalnya memang begitu, diberi mandat menentukan cawapres. Tapi materialnya, Anies disuruh tunggu. Anies, kalau dia leader, dia akan bilang 'Saya diberi mandat oleh opini publik untuk menentukan cawapres'. Karena NasDem bilang Anda tentukan sendiri cawapres," katanya.

Masyarakat membutuhkan afirmatif action dari Anies Baswedan untuk mengatakan cawapresnya. "Seluruh harapan publik Anies bakal jadi antitesa Jokowi hilang sekarang itu," cetusnya.

Rocky Gerung bilang, Anies Baswedan sebagai calon presiden harusnya mengatakan dirinya ketua dari tiga partai yang mendukungnya. "Anies akhirnya menunggu transaksi material selesai dulu, baru dia ucapkan. Seolah-olah itu pilihan dia, padahal itu bukan pilihannya," kata Rocky.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: