Terungkap Profesi Baru Jack Ma Usai Hengkang dari Alibaba, Gak Nyangka...

Miliarder pendiri Alibaba, Jack Ma dilaporkan akan mengambil posisi mengajar di Jepang. Ia akan menjadi dosen di Negeri Sakura itu.

Dalam peran barunya, Ma akan melakukan penelitian tentang pertanian berkelanjutan dan produksi pangan, kata Tokyo College dalam pengumuman Senin minggu ini.

Melansir Business Insider di Jakarta, Rabu (3/5/23) mogul teknologi yang pernah menjadi orang terkaya di China ini juga akan berbagi pengalamannya yang kaya akan pengetahuan perintisnya tentang kewirausahaan, manajemen perusahaan, dan inovasi dalam seminar di perguruan tinggi tersebut, yang dijalankan oleh Universitas Tokyo.

Baca Juga: Alibaba Ditinggal Konglomerat Jepang yang Dulu Jadi Kebanggaan, Nasib Raksasa Milik Jack Ma Kini Jadi Sorotan!

Ma akan sebagai profesor tamu dimulai pada 1 Mei. Ini menandai kembalinya pria berusia 58 tahun itu untuk mengajar setelah pensiun dari Alibaba pada September 2019. Sebagaimana diketahui, miliarder itu adalah seorang guru bahasa Inggris selama beberapa tahun sebelum ikut mendirikan Alibaba.

Ma mengatakan pada Mei 2019 bahwa dia akan kembali mengajar setelah pensiun dari Alibaba pada September di tahun yang sama. Saat itu, dia mengaku kembali ke akarnya karena kecintaannya pada profesi tersebut.

Kembalinya Ma ke pandangan publik terjadi lebih dari dua tahun setelah dia membuat marah otoritas China pada Oktober 2020 selama pidato di mana dia mengkritik sistem regulasi keuangan China dan mengklaim bank-bank China beroperasi dengan mentalitas pegadaian.

Beberapa hari kemudian, bisnis fintech miliknya, Ant Group yang akan dinilai USD37 miliar (Rp544 triliun), dibatalkan.

Pembatalan IPO Ant memicu tindakan keras yang lebih luas terhadap perusahaan teknologi di negara tersebut.

Sejak itu, Ma yang dulunya adalah seorang jet-setter terkenal bersembunyi dan memicu spekulasi intens tentang keberadaannya.

Ma semakin sering menjadi pusat perhatian sejak Maret ketika kembali ke sekolah yang ia dirikan di kampung halamannya di Hangzhou, China timur. Pada bulan April, dia diangkat sebagai profesor kehormatan di Universitas Hong Kong.