Hore! Biden Setuju Penerbangan Maskapai China Diperbanyak karena...
Amerika Serikat akan mengizinkan maskapai-maskapai penerbangan China untuk meningkatkan layanan penumpang AS menjadi 12 penerbangan pulang-pergi mingguan.
Hal itu diungkap Departemen Transportasi (USDOT) pada Rabu (3/5/2023), seraya menambahkan jumlah yang sama dengan jumlah penerbangan yang diizinkan Beijing untuk maskapai-maskapai penerbangan AS.
Baca Juga: Menlu China Minta Orang-orang di Luar Myanmar Hormati Kedaulatan Negaranya
Ini merupakan peningkatan dari delapan penerbangan pulang-pergi mingguan yang saat ini diizinkan oleh maskapai-maskapai China dan sama dengan apa yang diizinkan Beijing untuk maskapai-maskapai AS, tetapi sebagian kecil dari lebih dari 150 penerbangan pulang-pergi yang diizinkan oleh masing-masing pihak sebelum pembatasan diberlakukan pada awal tahun 2020 karena pandemi COVID-19.
Perintah USDOT mengatakan bahwa tujuannya adalah pembukaan kembali pasar layanan udara AS-China secara bertahap dan lebih luas.
China pada bulan Maret membuka kembali perbatasannya untuk turis asing untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir setelah meninggalkan kontrol perbatasan terkait COVID untuk warganya sendiri pada bulan Januari.
Maskapai penerbangan AS, American Airlines, Delta Air Lines, dan United Airlines mengoperasikan layanan penumpang terjadwal antara kedua negara, seperti halnya operator penerbangan China, Xiamen Airlines, Air China, China Southern Airlines, dan China Eastern Airlines.
USDOT mencatat bahwa American mulai mengoperasikan dua penerbangan mingguan pulang-pergi tambahan ke Shanghai dari Texas pada bulan Maret setelah pembatasan pandemi China dicabut.
USDOT mengatakan dalam perintahnya bahwa pembatasan China terhadap perjalanan udara "telah, dan terus berdampak buruk pada pasar transportasi udara AS-China."
Maskapai penerbangan AS dan maskapai asing lainnya dilarang terbang di atas Rusia sebagai pembalasan atas tindakan Amerika Serikat yang melarang Rusia terbang di atas AS pada bulan Maret 2022 setelah invasi ke Ukraina.
Pada bulan Februari, dua senator utama mengeluarkan surat yang mendesak pemerintahan Biden untuk menghentikan maskapai-maskapai China dan maskapai non-Amerika lainnya untuk terbang di atas Rusia dengan rute-rute AS, yang memberikan mereka keuntungan dalam hal bahan bakar dan waktu terbang.
Airlines for America, yang mewakili maskapai-maskapai besar AS, pada bulan Februari memuji surat para senator tersebut, dan menyatakan bahwa surat tersebut menggarisbawahi kekhawatiran industri yang sudah berlangsung lama terkait overflight Rusia yang telah merugikan maskapai-maskapai penumpang dan kargo Amerika.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement