Tantangan global yang tak ada habisnya bukan menjadi alasan untuk industri perbankan menyerah pada keadaan. Bank KB Bukopin membuktikan bahwa langkah yang tepat mampu membuatnya tumbuh lebih kuat.
Berkat sinergi yang dibangun bersama KB Financial Group-Korea, Bank KB Bukopin memetik buah manis pada awal tahun 2023. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, Bank KB Bukopin mampu menabulasi pendapatan bunga menjadi Rp1,1 triliun, nilai yang meningkat 23,5% yoy dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Optimalisasi Integrasi, KB Bukopin Kian Siap Menghadirkan Layanan Unggul Saling Terkoneksi
Selayaknya efek domino, pencapaian tersebut tidak lepas dari keberhasilan Bank KB Bukopin mendongkrak penyaluran kredit baru hingga 38,3% yoy menjadi senilai Rp2 triliun dengan pencapaian total kredit sebesar Rp45,8 triliun.
Berkat tangan dingin manajemen pula, kualitas aset Bank KB Bukopin tercatat membaik. Dalam sebuah kesempatan, Deputi President Director Bank KB Bukopin, Robby Mondong, mengamini bahwa ada kemajuan substansial dalam tubuh Bank KB Bukopin di bawah naungan KB Financial Group-Korea.
Misalnya saja, jumlah kredit bermasalah bruto alias Non-Performing Loan (NPL) Gross turun 48,6% yoy menjadi Rp3,2 triliun per Maret 2023. Rasio NPL Gross tercatat membaik dari sebelumnya 11,8% menjadi 7%.
Bagaimana bisa Bank KB Bukopin mencapai itu semua? Metode organik seperti penagihan intensif dan cessie serta nonorganik melalui penjualan portofolio dan hapus buku adalah jawabnya. Tak cuma itu, Bank KB Bukopin juga unjuk gigi dalam aspek loan at risk (LAR) yang mampu ditekan dari angka 64,4% pada Q1 2022 menjadi 50,3% pada Q1 2023.
Tak bisa dimungkiri bahwa setiap strategi memiliki konsekuensi. Begitu pula dengan strategi Bank KB Bukopin dalam membuat perubahan komposisi dana yang dikelola sehingga fokus meningkatkan dana murah dari tabungan dan giro (Current Account Saving Account/CASA) untuk mengelola biaya dana (Cost of Fund).
Baca Juga: KPR Bank KB Bukopin Berkolaborasi dengan 'Smart Move' Sinarmas Land
Pada akhirnya, strategi tersebut berdampak terhadap penurunan total simpanan tercatat sebesar 5,4% menjadi Rp46,5 triliun pada awal tahun ini. Kendati begitu, Bank KB Bukopin optimis bahwa posisi rasio CASA yang saat ini berada di 20,6% dapat tumbuh kuat mendekati 25% pada akhir tahun 2023. Pada saat yang sama, rasio kredit terhadap simpanan (LDR) akan terus dipertahankan pada level saat ini, yaitu di posisi 98,5%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Advertisement