Rusaknya Jalanan Lampung Dikritik Jokowi, Pengusaha Disebut Biang Keroknya oleh Arinal Djunaidi
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi buka suara terkait dengan kritikan atas rusaknya jalanan di Lampung.
Dirinya mengatakan hal tersebut disebabkan karena lalu lintar serta volume berat dari kendaraan umum yang melintasi daerah tersebut.
Baca Juga: Sudah Juara Sejak Usia Dini, Anies Baswedan Diyakini Jadi Next Jokowi: Gen Pejuang, Sejarahnya Jelas
Menurutnya, setidaknya penguasa dan masyarakat harus bertanggung jawab dalam menjaga hal tersebut untuk tetap ideal.
"Masyarakat sekitar serta pengusaha harus menjaganya (tonase kendaraan,red)," kata Arinal Djunaidi Jumat (5/5).
Dia menambahkan banyaknya jalan rusak tidak terlepas dari operasional truk perusahaan yang melebihi tonase.
Oleh karena itu, dia mengingatkan para pengusaha untuk sama-sama menjaga kondisi jalan. "Pengusaha harus menyadari kemampuan tonase, jangan berlebihan," tuturnya.
Dia menyatakan akan berkordinasi dengan Polda Lampung untuk menindak kendaraan berat yang over tonase. "Nanti akan dilakukan penertiban bersama polda," ungkapnya.
Dia menjelaskan bila memang terbukti melanggar, maka akan diambil tindakan tegas salah satunya dengan melakukan lelang. "Kami harus tegas mengenai ini, kalau tidak mau dilelang saja," kata dia.
Sebelumnya, dalam kunjungan Presiden Jokowi ke berbagai titik infrastruktur jalan yang rusak parah di Provinsi Lampung.
Kepala Negara sempat melontarkan sejumlah tanggapan singkat terkait kesan selama melalui jalan yang cukup rusak ekstrem, hingga harus mengganti kendaraan akibat kondisi jalan yang buruk.
"Tadi jalannya mulus, enak, dinikmati, hingga Pak Zulkifli Hasan tertidur di mobil karena jalannya mulus," kata Jokowi singkat.
Baca Juga: Tak Pakai Kebohongan, Yakinnya Anies Baswedan Segera Duduki Kursi Jokowi: Kita Tunjukkan Kenyataan
Dalam tinjauannya di beberapa lokasi infrastruktur jalan yang rusak, orang nomor satu di Idonesia itu berkesempatan pula melakukan pemeriksaan secara langsung kondisi jalan yang rata-rata rusak serta banyak lubang yang telah ditutup secara swadaya oleh masyarakat dan perusahaan, sembari menyapa masyarakat setempat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement