Gila! Kecanggihan AI Bikin Valuasi OpenAI Tembus Rp441 Triliun, Sang CEO: Jangan Berinvestasi
OpenAI, perusahaan yang didirikan pada tahun 2015 adalah raksasa di belakang kehebatan ChatGPT dan GPT-4. Hari ini, perusahaan yang dipimpin CEO Sam Altman bernilai hampir USD30 miliar (Rp441 triliun). Keberhasilannya hampir tidak bisa dihindari.
Altman, yang sebelumnya memimpin akselerator startup Y Combinator, berujar bahwa perusahaannya saat ini bertentangan dengan perusahaannya yang dulu.
“OpenAI bertentangan dengan semua saran YC,” kata Altman kepada salah satu pendiri Stripe, John Collison.
Baca Juga: Bos OpenAI Spill Tipis-Tipis Projek GPT-4 Bisa Lebih Dahsyat Hebatnya daripada ChatGPT!
“Kami membutuhkan waktu empat setengah tahun untuk meluncurkan sebuah produk. Kami akan menjadi startup paling padat modal dalam sejarah Silicon Valley. Kami sedang membangun teknologi tanpa tahu akan menjadi apa pelanggan kami atau untuk apa mereka akan menggunakannya."
Mengutip Fortune di Jakarta, Senin (8/5/23) Altman mengatakan bahwa chatgpt tidak memiliki fitur sosial.
"Anda harus mendaftar sebelum dapat menggunakannya, tidak ada lingkaran viral yang melekat, dan sebagainya," ujarnya.
Ditanya apakah calon investor OpenAI menggoyangkan jari mereka dan mengatakan kepadanya bahwa dia melakukan kesalahan, Altman menjawab, “Ya, dan saya hanya seperti, saya tidak terlalu peduli. Jangan berinvestasi.”
Mengetahui aturan masuk dan keluar startup memungkinkan Altman melanggarnya dengan percaya diri. Selain memimpin Y Combinator, yang kesuksesannya bergantung pada evaluasi perusahaan rintisan, dia juga menjabat sebagai CEO Reddit dan merupakan investor terkemuka. Altman sendiri adalah investor awal di Stripe.
"Mungkin Anda lebih mengaktualisasikan diri, Anda tidak perlu terlalu peduli," kata Collison, yang dijawab oleh Altman, "Ya."
Greg Brockman, presiden dan salah satu pendiri OpenAI juga merefleksikan cara perusahaan melanggar aturan.
“Anda seharusnya memiliki masalah untuk dipecahkan, bukan teknologi untuk mencari solusinya,” katanya kepada podcast Possible minggu ini.
Dia menambahkan bahwa mereka menghabiskan"beberapa bulan hanya untuk menuliskan semua ide berbeda yang dapat kami kerjakan untuk GPT-3 dan untuk GPT-4… "Mungkin kami dapat melakukan hal medis atau hal hukum."
Sebaliknya, mereka memutuskan untuk mengabaikan aturan itu hingga sukses besar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Advertisement