Pimpin Rapat Menlu se-ASEAN, Retno Marsudi Beberkan 4 Isu Bahasan KTT ke-42 ASEAN
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, memimpin pertemuan para menlu Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam rangkaian KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT.
Dalam pertemuan itu, turut hadir menteri dan perwakilan dari negara anggota ASEAN, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, Singapura, Brunei Darussalam, dan Timor-Leste.
Baca Juga: Di KTT ASEAN ke-42, Indonesia Kembali Serukan Penghentian Kekerasan di Myanmar
"Kami telah memulai pekerjaan kami tadi malam dalam jamuan makan malam untuk membahas beberapa masalah yang akan diangkat oleh para Pemimpin kami di KTT," ujar Retno, dalam press briefing, dikutip Selasa (9/5/2023).
Retno mengungkapkan, pertemuan ini dimaksudkan salah satunya untuk membahas empat isu penting. "Pertama, ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Hal ini terkait dengan ASEAN Community Building," ujarnya.
Dia menjelaskan, di bawah agenda ini, para Menlu se-ASEAN akan membahas dan merekomendasikan kepada para Pemimpin Negeri terkait bagaimana membangun fondasi yang kuat untuk masa depan ASEAN.
"(Selain itu juga terkait) visi jangka panjang, dan kapasitas ASEAN yang lebih kuat untuk memungkinkan ASEAN menghadapi tantangan masa depan," sambungnya.
Kedua, Retno menuturkan, para menlu juga akan membahas pembaruan tentang aksesi ke TAC. Ketiga, untuk meringkas diskusi para menlu tentang implementasi 5PC. "Keempat, implementasi ASEAN Outlook yang efektif di Indo Pasifik," lanjutnya.
Retno lalu menambahkan, peran ASEAN sangat penting bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran negara wilayah. "Kita tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi di kawasan ini jika kita tidak memiliki ASEAN," ucapnya.
Akan tetapi, menurutnya, ASEAN tidak boleh berpuas diri. Pencapaian ini, kata dia, harus menjadi modal untuk membangun ASEAN yang lebih dan relevan. Pasalnya, Retno menilai, tantangan ke depan yang dihadapi ASEAN akan makin besar, termasuk di Indo-Pasifik.
Maka dari itu, Retno berujar, hal tersebutlah yang mejadikan implementasi AOIP lebih penting saat ini. "Oleh karena itu, kita perlu bekerja lebih keras, bukan bisnis seperti biasa. Saya yakin, bersama-sama kita akan mencapai ASEAN Matters: Epicentrum of Growth," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement