Demi Bayar Utang, Anabatic Bakal Jual Aset Senilai Rp130 Miliar

PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) berencana menjual aset senilai Rp130,95 miliar untuk membayarkan utang kepada beberapa pihak. Penjualan aset tersbeut berupa tanah dan bangunan dimiliki oleh entitas anak langsung Perseroan, PT Puri Amani Mulia (PAM). Aset yang dimaksud perseroan yakni, Griya Anabatic yang terletak di Kampung Bojong Nangka, Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang saat ini tidak memiliki kontribusi bagi kelompok usaha Perseroan. 

Manejemen PT Anabatic Technologies Tbk dalam keterangan resmi menyampaikan bila penjualan aset akan dilakukan melalui penawaran kepada investor yang tidak terafiliasi baik melalui agen properti yang ditunjuk oleh Perseroan maupun pihak-pihak pembeli secara langsung dengan persyaratan harga jual yang disepakati yang akan memberikan dana kas bagi PAM untuk menyelesaikan utangnya. 

“Rencana penjualan akan dilakukan sesuai dengan harga pasar dan dengan harga yang tidak lebih rendah dari pencatatan nilai aset termaksud di PAM,” tulis Manejemen, dalam keterbukaan informasi, di Jakarta, Selasa (16/5/2023). 

Baca Juga: Terbitkan Surat Utang, PGE Disarankan untuk Segera Melakukan Perbaikan Kinerja

Adapun aset tersebut terdiri dari tanah dan bangunan 5 Lantai dengan luas keseluruhan bangunan sebesar 11.055 meter persegi dan didirikan di atas tanah seluas 12.252 meter persegi. 

Manjemen mengungkap bila sebelumnya Griya Anabatic direncanakan sebagai tempat pelatihan serta hunian bagi peserta pelatihan maupun pekerja dalam penyediaan solusi layanan teknologi informasi. Namun, pada perkembangannya Griya Anabatic tidak memiliki kontrak tetap sehingga hanya memberikan kontribusi pendapatan yang sangat minim terhadap PAM maupun pendapatan konsolidasian Perseroan, oleh karena ini Perseroan memutuskan untuk melakukan penjualan Griya Anabatic.

Adapun, dana dari hasil penjualan aset tersebut Rp37,77 miliar untuk pelunasan kewajiban ke PT Bank Resona Perdania, kemudian Rp36,8 miliar untuk pelunasan kewajiban ke PT Karyaputra Suryagemilang, lalu Rp25 miliar untuk biaya pajak, jasa notaris, dan pinalti. Sementara itu, jika ada sisa hasil penjualan aset makan akan dialokasikan untuk membayar utanag ATIC.