Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sambut BI FAST, Anabatic Siapkan Digital X'formation Platform

Sambut BI FAST, Anabatic Siapkan Digital X'formation Platform Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan BI Fast Payment atau BI FAST pada akhir tahun ini. Terkait hal tersebut, PT Anabatic Technologies Tbk (Anabatic) telah menyiapkan solusi untuk membantu perbankan siap secara teknologi sehingga implementasi BI FAST dapat berjalan lancar.

Solusi tersebut, yaitu Digital X’formation Platform/DXP. Regina Anastasia, Head of Solution Anabatic menjelaskan, DXP akan menciptakan komunikasi untuk omnichannel yang dimiliki oleh bank. 

Platform DXP merupakan layer tambahan atau digital payment switch yang di-deployed pada server IBM untuk menjaga stabilitas serta scalable dari platform. DXP menjadi solusi yang bisa membantu bank melakukan transformasi tidak harus mengubah seluruh sistem yang ada, tapi hanya menambah satu layer. DXP pun membantu bank untuk berkomunikasi melalui API, ISO 8583 sampai ISO 20022 yang dibutuhkan untuk transformasi menyongsong BI FAST dan new swift regulation. 

“Misalnya, sebuah bank punya internal system terkait core banking-nya, terkait credit card sampai dengan treasury system. Ini bisa komunikasi dengan digital system-nya (eKYC, biometrics, e-wallet, Open API),” paparnya, dalam Webinar bertajuk "Membangun Ekosistem Sistem Pembayaran Digital Menyongsong BI FAST" di Jakarta, Selasa (3/8/2021). 

Regina menambahkan, untuk bisa cocok dengan konektor dari BI, kapabilitas platform tersebut di-provide tidak terbatas sebagai konverter saja. “Tapi kami provide dari sisi digital payment switch-nya. Sehingga mempunyai nilai tidak terbatas pada koverter saja. Karena bagaimana bank harus bisa “in” dengan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2021,” jelasnya.

Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk, Andry Asmoro, sendiri mengatakan, saat ini perbankan pun sudah mulai berlomba-lomba bertransformasi digital untuk memberi layanan terbaik buat nasabahnya, mulai dari perubahan business model, scaleup to thebank, customer experience. 

Hal tersebut dilakukan seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi, dari 0,2% ke 50%, mulai dari internet banking hingga ke mobile banking. 

"Perkembangan digital native di Indonesia didorong oleh penetrasi Internet. Bank Madiri sendiri jauh telah melakukan transformasi digital, bahkan jauh sebelum pandemi," ujarnya. 

Hal serupa juga disampaikan EVP For Application Management & Opration Bank BRI, I Nyoman Sugiriyasa. "Financial services juga sangat cepat berubah, masyarakat sudah mulai mengurangi transaksi dengan uang tunai, yang tidak kalah pentingnya digital payment yang mulai sangat pesat. Yang menarik, digital platform mulai meningkatkan servicenya untuk bisa memenuhi kebutuhan masyatakat dengan super apps," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: