Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Membaca Tren Ekonomi di Masa Pemilu

Membaca Tren Ekonomi di Masa Pemilu Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Ekonom senior Bank DBS Singapura, Radhika Rao menyebut pemilihan umum di Indonesia memiliki implikasi yang menarik bagi perekonomian.

Berdasarkan riset Ekonomi dan Strategi Makro Bank DBS, terdapat enam variabel yang digunakan untuk membaca tren ekonomi, pertumbuhan PDB, konsumsi, inflasi, pengeluaran pemerintah, foreign direct investment (FDI), dan kinerja mata uang.

“Pemilihan presiden akan menarik banyak perhatian karena Presiden Joko Widodo sedang dalam masa jabatan kedua sekaligus terakhirnya,” kata Radhika dalam acara Sambut Pemilu 2024, DBS Group Research Kupas Proyeksi Iklim Perekonomian Indonesia secara daring pada Selasa (16/5/2023).

Baca Juga: Rocky Gerung Ungkap Pemilu Zaman Presiden Jokowi Bukan Pergantian Kekuasaan Tapi ‘Percaloan’ Kekuasaan

Berdasarkan empat pemilu terakhir, yaitu 2004, 2009, 2014, dan 2019, tren PDB selama tiga kuartal sebelum dan setelah pemilu cenderung memiliki pola yang mirip. Pertumbuhan PDB cenderung melambat hingga dua kuartal menjelang kuartal pemilihan, kemudian berangsur stabil, sebelum kemudian menguat setelah pemilu. 

Dalam empat pemilu yang sama, tingkat konsumsi juga cenderung naik hingga satu kuartal sebelum Pemilu. Hal ini dipengaruhi oleh permintaan dan pengeluaran yang meningkat di masa-masa kampanye.

Setelah Pemilu, tren konsumsi akan stabil atau kembali seperti semula. Pola yang sama juga terjadi pada pengeluaran pemerintah yang cenderung melambat menuju pemilu.

Sementara itu, tren inflasi di tiga kuartal sebelum Pemilu menunjukkan penurunan, kemudian diikuti grafik yang stabil dan cenderung meningkat setelah Pemilu. Tren ini juga dipengaruhi oleh ekonomi global. Ketika terjadi kenaikan harga secara global, maka akan ada penyesuaian di dalam negeri, seperti misalnya harga BBM.

“Angka inflasi cukup terkendali,” ungkap Radhika. Ia juga menegaskan bahwa tiga kuartal sebelum dan sesudah Pemilu merupakan jangka waktu yang penting untuk membaca tren ekonomi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tara Reysa Ayu Pasya
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: