Ulama Ternama Masuk Daftar Calon Wakilnya Ganjar Pranowo, Dokter Tifa: Cendekiawan Cuma Dibutuhkan 5 Tahun Sekali!
Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Profesor Nasaruddin Umar kini menjadi perbincangan publik usai namanya masuk bursa calon wakil presiden (cawapres) bagi Ganjar Pranowo.
Namanya disebut-sebut masuk salah satu dari sejumlah tokoh yang menjadi cawapres potensial Ganjar yang diusung Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Soal Wacana Imam Besar Jadi Cawapresnya, Ganjar Pranowo Blak-blakan: Saya Sudah Kenal Cukup Lama!
Menanggapi hal itu, salah seorang pegiat media sosial yang juga seorang dokter, dr Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa menuliskan pesan khusus yang ditujukan kepada Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut melalui akun twitternya, @DokterTifa. Berikut isinya:
Yang saya ingin sampaikan kepada KH Nasarudin Umar, seandainya beliau bersedia di-wapreskan.
Apa manfaatnya, kalau beliau cuma digunakan menggaet suara Umat Muslim, lalu dijadikan pajangan selama 5 tahun ke depan?
Sementara Islamophobia terus berkumandang di negeri ini, Tokoh-Tokoh Agama terus dipersekusi, disudutkan, diteroriskan, dikhilafahkan.
Umat dibenturkan, dipecah-belah, saling fitnah, dibuat terus gaduh dan gelisah
Pelajaran agama dihilangkan, nilai-nilai moral dan akhlak didegradasi sampai di titik begitu rendah.
Berkacalah pada pengalaman Kyai sepuh sebelumnya yang sukses jadi boneka. Jangan sampai karena jabatan, suul khatimah akhirnya. Naudzubillah.
Pernyataan itu pun ramai dikomentari warganet yang mengikuti akun twitternya.
"Nanti pendukungnya tinggal ngetik "bokep pale lu noh buktinya kyai yang jadi cawapresnya kalo bener bokep mah mana mau kyainya," tulis akun @ika***.
Baca Juga: Nha Lho... Dukungan Konstituen PDIP Disebut Tak Bulat untuk Ganjar Pranowo!
"Ada lagi yang harus dipertimbangkan, masalah moral. Apakah dengan pengakuan seorang capres yang hobby nonton film yang dilarang agama, masih layak dipilih???," komentar akun @iyo***.
"Rakyat, Kiai/ Ulama dan Santri dibutuhkan hanya 5 th sekali utk membawa mereka ke puncak, setelah sampe ke puncak mereka ber nari-nari atas penderitaan rakyat dan ulama…," kritik netizen lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement