Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tuntut Hentikan Pasokan Telur dari Kandang Baterai, Subway Jakarta Didemo Aktivis Perlindungan Hewan Selama Tiga Hari

Tuntut Hentikan Pasokan Telur dari Kandang Baterai, Subway Jakarta Didemo Aktivis Perlindungan Hewan Selama Tiga Hari Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aktivis Act for Farmed Animals menggelar protes selama tiga hari di depan kantor pusat Subway di Jakarta (8 - 12 Mei). Mereka meminta restoran cepat saji Subway  mengumumkan komitmen kebijakan untuk berhenti memasok telur dari kandang baterai.  Penggunaan telur bebas kandang baterai  memiliki potensi meningkatkan kehidupan ribuan ayam yang saat ini terperangkap dalam kandang sempit untuk produksi telur sebagai salah satu bahan utama yang digunakan untuk sandwich dan makanan lainnya. 

“Selama hampir setahun kami telah meminta komitmen Subway untuk dapat meningkatkan standar kehidupan para ayam, serta menggaris bawahi betapa pentingnya bagi Subway untuk mengeluarkan kebijakan bebas kandang baterai yang tepat, dengan tenggat waktu yang jelas, sehingga dalam rantai pasok mereka, tidak ada lagi ayam dalam sistem pengurungan yang kejam ini,” ungkap Elfha Shavira, Manajer Kampanye Act For Farmed Animals, koalisi dari dua organisasi perlindungan hewan - Animal Friends Jogja dan NGO internasional Sinergia Animal.

Selama tiga hari aksi di jalanan, dua aktivis ini melakukan demontrasi dan aksi teaterikal dengan  mengenakan seragam seperti petugas Subway. Dengan mata tertutup, mereka memegang poster yang menunjukkan bahwa Subway telah menghapus komentar dan memblokir akun instagram aktivis yang meminta kebijakan bebas kandang baterai di halaman media sosial mereka. Para aktivis juga membawa spanduk besar bertuliskan ‘Tetapkan deadline dan rilis bebas kandang bateraimu, Subway Indonesia!’, dengan empat payung yang bertuliskan Subway Indonesia, ayo rilis komitmen cage-free mu sekarang!

Dalam demo itu pun diputaran rekaman suara rintihan ayam untuk menggambarkan kenyataan getir yang dihadapi ayam yang hidup dalam kandang baterai. Para aktivis juga menyerahkan serangkaian hadiah simbolis kepada Subway Indonesia untuk menarik perhatian atas tuntutan tersebut yanki bingkai foto yang menunjukkan bukti Subway Indonesia menyembunyikankandang baterai dan cage-free di media sosial, bingkai foto yang berisi kolase berita serta rangkaian bunga yang berisi ayam, telur, dan bunga hitam yang dipenuhi darah, mewakili bagaimana para ayam menderita di dalam kandang baterai.

Subway Telah  Diprotes sejak 2022

Hampir 26 ribu orang telah menandatangani petisi di change.org/NoMoreCagesSubway yang meminta jaringan restoran sandwich internasional ini untuk menerbitkan komitmen bebas kandang baterai resmi dengan tenggat waktu yang pasti untuk Indonesia. Subway telah menerima kampanye publik sejak 2022, termasuk iklan kereta api komuter di akhir tahun 2022, berbagai aksi jalanan pada Oktober dan Desember 2022; Februari, Maret, dan April 2023, serta aksi online. 

“Walaupun telah banyak permintaan dari para konsumen dan aktivis, namun Subway Indonesia belum juga merilis kebijakan yang tepat. Padahal dengan komitmen tersebut, mereka dapat membantu meningkatkan kehidupan ribuan ayam petelur yang menderita di dalam kandang baterai setiap harinya. Sistem kandang baterai tidak memungkinkan ayam untuk berjalan bebas, mematuk atau bahkan melebarkan sayapnya sepenuhnya, yang merupakan perilaku alami dan penting untuk kesejahteraan mereka,” ungkap Elfha.

Menurut Elfha,  di tahun 2022 diperkirakan ada lebih dari 370 juta ayam petelur di Indonesia, yang sebagian besar dikurung di kandang baterai. 

“Di beberapa negara Asia, termasuk Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Taiwan, dan Korea Selatan, Subway sendiri telah memiliki komitmen bebas kadang baterai dan semuanya memiliki tenggat waktu transisi yang jelas. Sayangnya Subway belum juga membuat pengumuman resmi kebijakan bebas kandang baterai mereka di Indonesia.” tutup Elfha

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: