Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Loyalis Presiden Jokowi Ini Ungkap Pemilu Proporsional Tertutup Lebih Efektif, Ternyata Ini Alasannya…

Loyalis Presiden Jokowi Ini Ungkap Pemilu Proporsional Tertutup Lebih Efektif, Ternyata Ini Alasannya… Denny Siregar | Kredit Foto: Instagram/Denny Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat media sosial sekaligus loyalis Presiden Jokowi, Denny Siregar mengatakan bahwa pemilu dengan sistem proporsional tertutup lebih efektif dan efisien dari sistem proporsional terbuka. 

Menurut dia  proporsional tertutup mencegah terjadinya suap di kalangan masyarakat karena nantinya masyarakat hanya akan memilih bendera partai bukan wajah dari caleg.

“Tapi proporsional tertutup ini hanya ribut di internal partai saja, nggak meluas ke masyarakat umum”, kata Denny melansir Cokro TV, Rabu (31/05/23).

Sebaliknya, dalam sistem proporsional terbuka caleg yang populer akan punya kans besar untuk menang meski mereka tidak punya kemampuan.

Baca Juga: Rocky Gerung Ungkap Cawe-cawe Presiden Jokowi Bukan Soal Siapa yang Dia Dukung, Tapi Siapa yang Ingin Dia Singkirkan

Makanya kata Denny, banyak partai sekarang berebut artis-artis supaya mau nyaleg di partai mereka. Supaya bisa mendulang suara.

“Bahkan sekelas Aldi Taher pun itu bisa jadi caleg meski kita semua ragu sama dia karena Aldi Taher sama sekali nggak punya pengetahuan ketika dia nanti duduk di kursi DPR,” ungkapnya.

Denny kemudian mengatakan, kalau disuruh memilih, ia lebih memilih sistem proporsional tertutup. 

“Kalau saya pribadi sih tertutup aja ya karena saya juga nggak kenal siapa caleg di daerah saya. Jadi selama ini Pemilu ya saya asal nyoblos wajah orang aja tapi nggak kenal siapa orangnya,” kata dia.

Menurut dia, berdasarkan kajian Muhammadiyah sistem terbuka sekarang itu selalu memunculkan caleg-caleg yang tidak kompeten tetapi dia populer.

Baca Juga: Efek Rumor Berubahnya Sistem Pemilu, TG: SBY Bingung Meluruskan, Denny Indrayana Sibuk Cuci Tangan

“Sedangkan konsep populer sekarang itu sudah bisa diciptakan lewat media sosial bukan lagi lewat terjun langsung ke masyarakat,” jelas Denny.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: