Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenparekraf Gandeng BNN Wujudkan Indonesia Bersih dari Penyalahgunaan Narkotika

Kemenparekraf Gandeng BNN Wujudkan Indonesia Bersih dari Penyalahgunaan Narkotika Kredit Foto: Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai upaya menyebarluaskan informasi dan memberikan edukasi berkenaan dengan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) antara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dengan Kepala Badan Narkotika Nasional Petrus Reinhard Golose. Menparekraf Sandiaga menyampaikan, kerja sama ini sebagai wujud konkret kedua belah pihak dalam mewujudkan masyarakat Indonesia bersih dari penyalahgunaan narkotika.

Baca Juga: Kemenparekraf Perkuat Pelaku Usaha Restoran Indonesia di Inggris dan Belanda

"Kita ini mengarah kepada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Pariwisata yang berkualitas itu adalah salah satunya bebas penyalahgunaan narkoba karena memang penyalahgunaan di destinasi wisata ternyata mengganggu pemulihan pascapandemi," ujar Menparekraf Sandiaga dalam keterangannya, Rabu (31/5/2023).

Di lingkungan Kemenparekraf sudah menggalakkan edukasi antinarkoba, salah satunya di screen yang terpasang di tiap lift telah diputarkan edukasi dan ajakan untuk menghindari narkoba. Pada beberapa kesempatan event yang melibatkan pegawai maupun masyarakat, Kemenparekraf telah memutarkan video-video kampanye dari BNN.

"Melalui kerja sama ini, kami menginginkan sosialisasi yang lebih masif. Mari kita berkolaborasi untuk Indonesia yang bebas narkoba," ujar Menparekraf.

Kepala Badan Narkotika Nasional, Dr. Petrus Reinhard Golose, menambahkan, jika dilihat secara global ada sekitar 275 juta pengguna narkotika. Sementara, di Indonesia itu hasil prevalensinya sekitar 1,95 persen. Menariknya, pada waktu Covid-19 angka tersebut naik 0,15 persen. Karena itu, seluruh stakeholder perlu bersama-sama melakukan penetrasi narkoba, terutama di daerah wisata agar dapat dicegah sedini mungkin.

"Bagaimana kita mendidik anak-anak kita, calon-calon pemimpin generasi Indonesia, generasi emas kita untuk tourism without drugs. Ini saya rasa yang perlu secara gamblang harus kita laksanakan," ujar Petrus.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: