Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bicara Posisi Partai Demokrat, Syarief Hasan Luruskan Pernyataan Presiden Jokowi

Bicara Posisi Partai Demokrat, Syarief Hasan Luruskan Pernyataan Presiden Jokowi Kredit Foto: MPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan membantah akan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut Partai Demokrat sering ke Istana pada malam hari. Pernyataan keliru ini disampaikan Presiden Jokowi dalam pertemuannya dengan pemimpin redaksi media massa pada Senin, (29/5/2023).

Syarief Hasan menyampaikan dengan tegas bahwa Partai Demokrat tidak pernah berinisiatif sendiri ke istana. "Kami menegaskan bahwa pernyataan Presiden Jokowi dihadapan pimpinan redaksi media massa itu keliru. Partai Demokrat tidak pernah meminta jadwal bertemu di istana, termasuk jadwal malam hari seperti yang disampaikan Presiden Jokowi," ungkap Syarief Hasan.

Menurutnya, pimpinan Partai Demokrat tidak pernah sembunyi-sembunyi bertemu dan meminta waktu Presiden Jokowi. Tentunya Pernyataan tersebut keliru dan menimbulkan multitafsir di masyarakat, mengingat Partai Demokrat adalah partai oposisi.

Baca Juga: Soal Sistem Terbuka Atau Tertutup, Partai Demokrat: Serahkan ke Pemerintah dan DPR Saja

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini meluruskan pernyataan tersebut. "Pak SBY selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat pernah bertemu Presiden Jokowi hanya sekali di Istana Merdeka. Pertemuan tersebut atas inisiatif undangan Presiden Jokowi, bukan Pak SBY. Mas Ketum AHY juga hanya sekali bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor atas inisiatif Presiden Jokowi," jelasnya.

Syarief Hasan melanjutkan, Ketum AHY diundang atas inisiatif Presiden Jokowi karena ingin memberikan klarifikasi terkait posisi Istana terhadap Partai Demokrat.

"Pada awalnya Presiden Jokowi mengundang Pak SBY, namun Pak SBY menyampaikan sebaiknya yang hadir adalah Mas AHY selaku Ketum Partai Demokrat. Presiden Jokowi memberikan penjelasan terkait posisi Istana terhadap ulah KSP Moeldoko yang ingin mengambilalih Partai Demokrat secara inkonstitusional," ungkap Syarief Hasan.

Dirinya melanjutkan, hanya dua kali pimpinan Partai Demokrat bertemu Presiden Jokowi di Istana atas inisiatif Istana sendiri. Selebihnya, Pak SBY pernah bertemu Presiden Jokowi pada saat diundang hadir dalam Gala Dinner G20 dan pernikahan Kaesang di Solo.

"Kalau dua pertemuan ini hanya silaturahmi saja. Presiden SBY menghormati tamu-tamu G20 dan menghargai undangan pernikahan Kaesang di Solo," kata dia.

Politisi Senior Partai Demokrat ini menegaskan posisi Partai Demokrat. "Kami tegaskan bahwa posisi Partai Demokrat adalah oposisi. Kami berkontribusi bagi bangsa dan negara melalui luar pemerintahan dan menjadi penyeimbang kekuasaan. Kami tidak pernah mendekati kekuasaan Presiden Jokowi," tegas Syarief Hasan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: