Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alasan Mahfud Suka Cawe-cawe: Kan Banyak Kasus yang Tersembunyi

Alasan Mahfud Suka Cawe-cawe: Kan Banyak Kasus yang Tersembunyi Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membeberkan alasan dirinya sering keluar mengomentari beberapa kasus yang sedang hangat baik di media masa maupun di media sosial. 

Menurutnya hal tersebut dilakukan agar dapat membongkar kasus-kasus yang tersembunyi dan tidak segera ditangani oleh institusi terkait. Ia mencontohkan seperti yang terjadi di Bengkulu dimana ada seorang nenek yang Dipresekusi oleh anak sekolah. 

"Kan banyak kasus yang tersembunyi, misalnya di bengkulu ada nenek, lalu ada anak pulang sekolah dan dihajar lalu viral di video beberapa hari tidak ada beritanya, saya ambil saya kirim ke polisi lewat medsos, sorenya ke tangkap," ujar Mahfud dikutip dari akun YouTube Sekretariat Negara, Minggu (4/6/2023). 

Baca Juga: Mahfud MD Klaim Pemerintah Tak Jegal Anies Baswedan, Refly Harun Blak-blakan: Orang Tidak Bodoh, Itu Kasat Mata!

Mahfud mengatakan, hal serupa juga terjadi di kasus Rafael Alun yang terbongkar bermula dari kasus anaknya Mario yang menganiaya David. Dimana pada saat itu ia mempertanyakan siapa orang tua dari Mario yang terlihat sombong dan angkuh ketika sedang di proses polisi. 

Setelah ketahuan siapa orang tua dari anak tersebut yang kala itu merupakan pejabat eselon 3 kementrian keuangan, kemudian Mahfud menugaskan kepada PPATK untuk dapat memeriksa kekayaan dari Rafael. 

Baca Juga: Mahfud MD 'Teriak' Tak Ada Penjegalan Terhadap Anies Baswedan, Refly Harun Ngakak: Itu Kan Kata Dia, Faktanya...

"Lalu saya dapat dari ppatk dan dia melaporkan ada masalah dari 2012 itu sudah dilaporkan mempunyai kekayaan tidak wajar, kok ini diam tidak bergerak lalu saya berbicara ke pers, itu si rafael itu yang anaknya menganiyaya orang itu bapaknya sudah dilaporkan pencucian uang sejak tahun 2012. lalu orang ribut dan dibuka, lalu diselidiki akhirnya hartanya lagi sampai ketemu 500 m pada akhirnya. kalau saya tidak teriak tidak terbuka," ujarnya. 

Lanjutnya, hal serupa juga terjadi di kasus Sambo dimana pada saat itu ketika masyarakat sudah diyakini Joshua meninggal akibat tembak-tembakan ia tidak meyakini hal serupa dan melihat itu sebagai pembunuhan. 

"Semua orang sudah bicara tembak menembak, dan sambo tidak tahu itu tembak menembak dia orang tapi saya bilang enggak mungkin, selidiki dan akhirnya ketemu juga kan. yang begitu itu kadang kala bukan saya ingin sok biar orang tau, begitu saya ngomong dukungan publik mengalir, kalau dukungan publik mengalir dia tidak bisa ngelak," ucapnya. 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: