Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Mengelola Keuangan dengan Financial Blueprint, Dompet Aman, Tabungan Berkembang!

Cara Mengelola Keuangan dengan Financial Blueprint, Dompet Aman, Tabungan Berkembang! Kredit Foto: Unsplash/Campaign Creators
Warta Ekonomi, Jakarta -

Urusan uang atau gaji terkadang bikin stress mereka-mereka yang terus saja merasa kurang. Apalagi jika harus menjadi sandwich generation yang menanggung nafkah keluar besar. Baru gajian aja, bukannya senang malah langsung sakit kepala.

Bahkan, berdasarkan penelitian American Psychological Association (APA), uang adalah sumber stress semua orang di lintas generasi, mulai dari Gen Z, milenial hingga Boomers. Tetapi, apakah menjadi kaya itu solusinya?

Padahal, yang kita butuhkan adalah pemahaman literasi keuangan yang dimulai dengan kemampuan memperoleh penghasilan. Tetapi, bukan semata-mata untuk menumbuhkan kekayaan. Sering sekali dilupakan yakni memahami investasi dan menumbuhkan uang. Kita juga harus memiliki kemampuan pengelolaan keuangan. Nah, secara teori mungkin tampak mudah tetapi praktiknya susah! Penghasilan mungkin terlihat, tetapi tabungan kok enggak bertambah?

Baca Juga: Cara Mengetahui Kamu Sudah Merdeka Finansial Atau Belum, Ada 4 Tanda Ini!

Menurut CEO ZAP Finance Prita Ghozie, kebanyakan dari kita adalah fokus bagaimana cara kaya raya dengan cepat. Tetapi, seringkali tidak didahulukan dengan penyusunan financial blueprint. Agar pemasukan bisa terkelola dengan baik, maka penting untuk membuat blueprint atau pemetaan nyata atas aliran dana.

Metode penyusunan anggaran bisa dipilih sesuai kebutuhan dan yang paling masuk akal untuk dijalankan. Seperti metode simple yakni living 50%, saving 30% dan playing 20%. Atau metode ZAPFIN (Zakat, Assurance, Present Consumption, Future Spending and Investement). Bisa juga metode komitmen yakni 75% untuk biaya hidup dan 25% untuk saving dan investing.

Apapun metode keuangan yang dipilih, syarat utamanya adalah berhasil membagi rekening yang jelas agar penggunaan uang tidak bercampur. Setelahnya, dana akan mengalir ke beberapa rekening yang sudah dipisahkan. Tujuannya yakni untuk memudahkan tujuan keuangan yang ingin tercapai.

Prita menyarankan untuk menggunakan dompet elektronik atau produk bank untuk pengeluaran operasional atau gaya hidup. Dan produk rekening investasi untuk pos investasi. Cara mudah melihat apakah sudah berjalan dengan baik yakni dengan membagi dana ke dalam tiga kantong rekening yaitu living, playing dan saving.

Rekening Living

Rekening ini digunakan untuk pembayaran dan pengeluaran biaya hidup. Secara umum akan terbagi dua yakni pengeluaran tetap (cicilan, tagihan bulanan, SPP, dsb) dan pengeluaran berfluktuasi (listrik, gas, air minum, dsb). Karena untuk biaya hidup, seharusnya bisa lebih hemat tetapi bisa juga kebablasan!

Rekening Playing

Rekening ini digunakan untuk pengeluaran yang bersifat keinginan. Contohnya keperluan pribadi, hadiah untuk teman, dan lain sebagainya. Bisa gunakan dompet digital atau rekening biasa.

Rekening Saving

Rekening ini pada dasarnya digunakan untuk menabung. Tetapi juga bisa terbagi menjadi empat bagian yakni:

  • Rekening dana darurat -> Ini harus dipisahkan dan ditempatkan di rekening yang sangat likuid atau mudah dicairkan.
  • Rekening tahunan (sinking fund) -> Ini berisikan biaya-biaya tahunan yang pasti terjadi, seperti pajak kendaraan, THR lebaran, beli hewan Qurban, pembayaran premi asuransi tahunan, dan lain sebagainya. Mereka yang memiliki literasi yang baik akan mengumpulkan dana rekening tahunan dengan cara mencicil agar tidak kelabakan saat jatuh tempo. Sehingga, pakailah reksa dana pasar uang.
  • Rekening jangka pendek dan menengah -> Ini berisikan keinginan untuk DP rumah/kendaraan atau bisa juga pendidikan anak. Tujuan jangka pandek ini umumnya dicapai dalam 1-2 tahun mendatang. Sementara untuk tujuan jangka menengah biasanya untuk 3-10 tahun lagi.
  • Rekening jangka panjang -> Ini berisikan tujuan di atas 10 tahun, seperti keinginan untuk naik haji atau dana pensiun.

Nah, itu dia membuat blueprint keuangan kamu. Semoga bermanfaat!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: