Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Cek Kesehatan Keuangan dengan 10 Indikator Ini, Apakah Kondisi Keuangan Kamu Sudah Baik?

Cara Cek Kesehatan Keuangan dengan 10 Indikator Ini, Apakah Kondisi Keuangan Kamu Sudah Baik? Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Financial check-up atau cek kesehatan keuangan adalah proses review kondisi keuangan seseorang karena adanya perubahan fase hidup. Misalnya menikah, punya anak, peningkatan karier dan gaji, serta masih banyak lagi.

Menurut CEO dan Founder Finansialku.com, Melvin Mumpuni, paling tidak financial check up dilakukan setiap tahun alias minimal satu tahun sekali selayaknya medical check up. Melvin mengatakan ada 10 indikator yang dicek saat mengecek kesehatan keuangan untuk melihat pemasukan, pengeluaran, aset hingga utang, berikut ulasannya!

Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan dari Pendapatan Tidak Tetap, Untuk Freelancer dan Pebisnis!

1. Pemasukan terhadap pengeluaran

Kondisi keuangan yang sehat adalah saat pemasukan lebih besar/sama dengan dari pengeluaran. Jika pemasukan kamu lebih kecil dari pengeluaran, maka kamu perlu memperbaiki cash flow.

2. Rasio tabungan

Selanjutnya ada rasio tabungan yakni seberapa banyak kamu bisa menabung atau berinvestasi. Seseorang yang sehat secara keuangan mampu berinvestasi secara rutin minimal 20% dari penghasilan. 

3. Rasio penghasilan pasif

Lalu rasio penghasilan pasif, seseorang yang ingin pensiun atau mencapai financial freedom, maka harus memiliki 50% penghasilan pasif. Jika kamu masih berusia 20-40 tahun, sangat wajar jika rasio penhasilan pasifnya masih kecil. Di sinilah saat harus mulai memperbesar penghasilan pasif.

4. Dana darurat

Kemudian, ada dana darurat yaitu dana yang dicadangkan terpisah untuk kebutuhan darurat, seperti kena PHK, dan lain sebagainya. Idealnya, dana darurat berjumlah 6-12 kali pengeluaran.

5. Rasio cicilan terhadap pemasukan

Jika kamu memiliki utang, maka paling tidak utang kamu maksimal 35% dari total penghasilan. Jika lebih dari itu, kamu tidak akan bisa menikmati hasil kerja keras kamu.

6. Rasio utang dibandingkan dengan aset

Keuangan yang sehat adalah saat utangnya kecil dan asetnya banyak atau besar. Jangan sampai terbalik ya!

7. Rasio aset likuid terhadap total aset

Kemudian, rasio aset likuid terhadap total aset harus seimbang. Kamu harus mengatur uang lebih cerdas agar uang kamu bisa bekerja secara maksimal dengan diversifikasi dan investasi.

8. Aset terhadap utang di luar KPR 

Selanjutnya, perbandingan aset terhadap utang di luar KPR atau utang buruk (konsumtif) harus lebih besar aset. 

9. Porsi investasi terhadap aset

Semakin besar aset investasi maka kondisi keuangan semakin bagus. Ini karena uang kita bekerja lebih maksimal.

10. Rasio solvabilitas

Terakhir, ada rasio solvabilitas yakni apakah aset kita bisa menutup semua utang kita. Jika bisa, maka kondisi keuangan masih sehat.

Jika kamu sudah mengetahui kondisi finansial kamu sehat atau tidak, lakukan evaluasi dan perbaikan jika perlu, dan tambah investasimu selama ini. Selamat menabung!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: