Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada LSM Sebut Data Pekerja Migran Fiktif, BP2MI: Kepentingan Kami Apa?

Ada LSM Sebut Data Pekerja Migran Fiktif, BP2MI: Kepentingan Kami Apa? Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, menyebut ada lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menyebut bahwa data pekerja migran yang diperoleh pihaknya bersifat fiktif.

Hal itu dia ungkap seusai mengikuti rapat bersama Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Rabu (7/6/2023).

Baca Juga: Soal Perubahan Akronim PMI, Kepala BP2MI Tegaskan Itu Usulan Palang Merah Indonesia

"Ya, tadi ditanya DPR, katanya ada LSM yang seolah-olah data itu fiktif. Bagaimana kita, lembaga negara, mau menyampaikan data fiktif? Kepentingan kami apa?" kata Benny saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (7/6).

Dia menegaskan, setiap warga negara Indonesia yang dideportasi terdata langsung oleh Kementerian Luar Negeri. Data tersebut dinilai akurat berdasarkan pemberangkatan dan setibanya di Tanah Air.

Benny juga menegaskan, pekerja migran yang dimiliki BP2MI sejalan dengan data kementerian terkait. Begitu pula dengan Mabes Polri, dia menegaskan, data para pekerja migran yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terdata dengan baik.

"Mabes polri juga kalau korban TPPO, bahwa akan tiba sekian nama, namanya disebutkan ini ini ini, usia tanggal lahir disebut, nomor paspor disebut. Dengan pesawat penerbangan apa dari negara apa dan tiba jam berapa," papar Benny.

"Jadi, datanya lengkap yang dideportasi, 94.000 yang sakit sama akan tiba di Indonesia dengan penerbangan pesawat ini, dari negara ini siapa, umur berapa, nomor paspor berapa, ada, termasuk yang meninggal," tambahnya.

Benny menekankan, data pekerja migran yang diterimanya merupakan data yang telah diverifikasi oleh Kementerian Luar Negeri.

"Data itu sudah diverifikasi dari Kementerian Luar Negeri. Jadi, itu resmi kepulangan yang dilakukan oleh negara, tidak mungkin data fiktif. Jika ingin melihat nama-nama mereka yang sakit, dideportasi, meninggal ada di command center BP2MI. Valid," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: