Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Campur Tangan Jokowi dalam Suksesi Presiden RI Ganggu Demokrasi, Pengamat: Hanya Rakyat yang Berhak Tentukan Capres Berikutnya

Campur Tangan Jokowi dalam Suksesi Presiden RI Ganggu Demokrasi, Pengamat: Hanya Rakyat yang Berhak Tentukan Capres Berikutnya Kredit Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diingatkan untuk berhenti melakukan intervensi, ikut campur, atau cawa-cawe dalam proses politik di Indonesia. Peringatan itu disampaikan pengamat politik Rocky Gerung dalam video yang diunggah ke YouTube.

Rocky menjelaskan, proses politik soal pergantian presiden dalam sistem demokrasi adalah milik rakyat. Apalagi, putusan terbaru Mahkamah Konstitusi (MK) soal sistem Pemilu menetapkan bahwa Pemilu 2024 akan dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka.

Baca Juga: Relawan Ganjar Ingatkan Jasa PDIP pada Keluarganya, Pengamat Sebut Jokowi Terindikasi 'Main Hati'

"Kegiatan politik formal dari Presiden, yaitu mengurus capres berikutnya, mustinya sudah dihentikan karena nanti rakyat mengambil alih proses-proses itu melalui sistem pemilu yang terbuka. Presiden tidak berdaulat menentukan capres berikutnya. Hanya rakyat yang berhak menentukan capres berikutnya," tegasnya, dikutip Minggu (18/6/2023).

Dia lantas membahas perbandingan gaya kepemimpinan Jokowi dengan presiden sebelumnya, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY dengan latar belakang militer dinilai cenderung demokratis, sedangkan Jokowi yang berlatar belakang sipil malah cenderung lebih otoriter.

"Di demokrasi, orang bersebarangan harus diberi nilai plus. Dari awal kapasitas Pak Jokowi tentang ide demokrasi gak cukup," jelasnya.

Rocky menjelaskan, yang mengatur-atur politik itu biasanya junta militer: pemerintahan yang akan datang harus di bawah kendali mereka. "Sama juga dengan Jokowi bilang: pemerintahan yang akan datang dari kawasan yang kira-kira saya kuasai," paparnya.

Dia lantas meminta Jokowi sadar diri dan berhenti melakukan intervensi politik. Seorang demokrat, jelas Rocky, adalah yang membiarkan publik bekerja.

"Saya ingin agar Pak Jokowi sadar akan diri sendiri bahwa Anda dipilih atas prinsip demokrasi, maka Anda tidak boleh menghalangi demokrasi," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: