Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Absen 10 Tahun Lebih, Pemerintah Vanuatu Kunjungi Indonesia, Ada Apa?

Absen 10 Tahun Lebih, Pemerintah Vanuatu Kunjungi Indonesia, Ada Apa? Kredit Foto: Kemenlu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyambut kedatangan Menlu sekaligus Wakil Perdana Menteri (PM) Vanuatu, Jotham Napat, di Jakarta, Indonesia, pertama kalinya usai negara tersebut absen selama lebih dari satu dekade lamanya.

"Pertama-tama, sekali lagi saya ingin mengucapkan selamat datang di Jakarta, Menteri Napat. Dan selamat atas pengangkatan Anda juga sebagai Wakil Perdana Menteri. Itu suatu kehormatan bagi saya untuk menerima kunjungan resmi pertama Anda ke Indonesia," tutur Retno, dikutip Senin (19/6/2023).

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Kembali Beri Bantuan Kemanusiaan ke Vanuatu dan Myanmar

Retno menyampaikan kunjungan ini mencerminkan komitmen Pemerintah Vanuatu untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia, berdasarkan penghormatan terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah, dan prinsip kepentingan dan keuntungan bersama.

"Vanuatu adalah salah satu mitra penting kami di Pasifik. Kunjungan Menteri Napat merupakan tonggak penting dalam hubungan bilateral kita. Ini merupakan kunjungan pertama Menlu Vanuatu ke Indonesia dalam lebih dari satu dekade," katanya.

Dalam kesempatan itu, Retno menyampaikan kabar bahagia bahwa Vanuatu berencana untuk membuka Kedutaan Besarnya di Indonesia.

"Dan saya juga menyambut usulan dari Menteri Napat bahwa kedua negara akan mengadakan konsultasi tahunan," lanjutnya.

"Dalam pertemuan tersebut kami mengidentifikasi banyak agenda penting untuk ditindaklanjuti, termasuk rancangan Perjanjian Pembebasan Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas," jelas Retno.

Selama pertemuan itu, Retno menyoroti tiga bidang kerja sama. Pertama, kerja sama ekonomi terkait komitmen untuk memperkuat perdagangan dua arah, dan peningkatan Ekspor Indonesia ke Vanuatu.

"Kedua, tentang kerja sama pembangunan. Saya tegaskan kembali komitmen kuat Indonesia untuk mendukung pembangunan di negara-negara Pasifik, termasuk Vanuatu," ujarnya.

Selama lima tahun terakhir, kata Retno, Indonesia telah mengintensifkan pembangunan dan peningkatan kapasitas kerja sama untuk Vanuatu, antara lain di bidang perikanan, kewirausahaan, dan aksi iklim. 

"Dan untuk menunjukkan solidaritas kami kepada masyarakat Vanuatu, Indonesia sudah menyediakannya bantuan kemanusiaan menyusul Topan Judy dan Kevin Maret lalu," pungkasnya.

Ke depan, Retno dan Napat setuju untuk mengembangkan rencana kerja sama khusus negara untuk menetapkan area proyek prioritas guna memperkuat kerja sama pembangunan dengan Vanuatu.

"Ketiga, kemitraan di Pasifik. Menjadi negara Pasifik sendiri, Indonesia memiliki banyak tantangan yang sama, dari perubahan iklim, bencana alam, hingga masalah maritim," ucapnya.

Baca Juga: Jurus Jitu Menlu Retno Rayu Investor Denmark, Pamer Potensi Transisi Energi Hingga IKN Nusantara

Maka dari itu, Indonesia mengusung visi Pacific Elevation melalui Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) yang menghasilkan banyak komitmen penting untuk mendukung negara-negara Pasifik.

"Mari kita terus bekerja sama dan meningkatkan hubungan kita di tahun-tahun mendatang. Kuat seperti Garuda dan mulia seperti prajurit Vanuatuan," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: