Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menlu Sugiono: Perdamaian Gaza Kunci Redam Risiko Ekonomi Global

Menlu Sugiono: Perdamaian Gaza Kunci Redam Risiko Ekonomi Global Kredit Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu), Sugiono menegaskan keterlibatan aktif Indonesia dalam inisiatif perdamaian Gaza yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Langkah diplomatik ini dinilai penting tidak hanya bagi stabilitas politik kawasan Timur Tengah, tetapi juga bagi menjaga keseimbangan ekonomi global.

Sugiono menjelaskan bahwa Indonesia telah ikut terlibat sejak awal pertemuan antarmenteri luar negeri di New York, di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA). 

Dengan pertemuan tersebut, sejumlah menteri liar negeri dari berbagai negara memiliki pemahaman yang sama bahwa Amerika Serikat perlu berperan dalam penyelesaian konflik berkepanjangan di Palestina.

“Kita terlibat di situ, karena sejak awal pertemuan antar menteri luar negeri yang dilakukan di New York di sela-sela UNGA kemarin, juga mengundang kita untuk terlibat di dalamnya. Semuanya ada di dalam satu kesepahaman dan kesepakatan bahwa perlu keterlibatan Amerika Serikat untuk bisa menyelesaikan permasalahan ini,” ujar Sugiono, Rabu (8/10/2025).

Sugiono menyebut, proposal perdamaian Gaza telah mendapatkan tanggapan positif dari kedua pihak yang berkonflik. 

Menurutnya, inisiatif ini menjadi langkah konkret dan progresif menuju gencatan senjata permanen serta pembukaan akses bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang terdampak konflik.

“Kita menganggap ini sebuah langkah yang konkret, yang progresif setelah sekian lama. Intinya adalah kita menginginkan suatu gencatan senjata yang sifatnya permanen, mengingat situasi di Gaza sendiri merupakan bencana kemanusiaan hasil dari pendudukan Israel,” tegasnya.

Baca Juga: Polemik Atlet Israel, Kemenlu Tegaskan Tak Terlibat Perizinan

Ia menambahkan, proposal yang terdiri dari 20 poin utama tersebut masih dalam tahap negosiasi. Setiap butir kebijakan akan dibahas secara detail oleh negara-negara yang terlibat dalam proses perundingan.

“Inti utama dari proposal itu tentu saja detail dari semua item dari proposal tersebut harus dibicarakan. Ini juga dalam proses negosiasi,” kata Sugiono.

Sugiono berharap proses diplomasi yang sedang berlangsung dapat menjadi awal dari perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut. 

Pada momen yang sama, ia juga berharap proses negosiasi ini bisa menjadi titik terang untuk perdamaian yang abadi.

“Mudah-mudahan kita ada di suatu titik awal dari perdamaian yang sebenarnya,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Istihanah

Advertisement

Bagikan Artikel: