Plot Twist! Internet Starlink Elon Musk Digunakan di Kapal Selam yang Hilang? Ternyata...
CEO Twitter dan SpaceX, Elon Musk akhirnya buka suara tentang hilangnya kapal selam penelitian yang mengunjungi sisa-sisa Titanic. Ini karena perusahaan yang mengoperasikan kapal selam, Ekspedisi OceanGate, sebelumnya men-tweet soal layanan Starlink Elon Musk yang memungkinkan mereka mengakses internet saat bertualang di Samudra Atlantik Utara.
“Meskipun berada di tengah Atlantik Utara, kami memiliki koneksi internet yang kami perlukan untuk menyukseskan operasi penyelaman #Titanic kami - terima kasih @Starlink!” cuit perusahaan awal bulan ini.
Musk pun kemudian menanggapi tweet yang dibuat oleh postingan Snope.
Baca Juga: Marah Besar, Mark Zuckerberg Tanggapi Tantangan Duel Elon Musk: Kirim Saya Lokasi!
"Anda bahkan tidak bisa menjalankan psy op yang bagus," tulis Musk, mengutip Independent di Jakarta, Kamis (22/6/23).
Laporan muncul pada hari Senin bahwa Ekspedisi OceanGate telah kehilangan kontak dengan kapal selam dan penumpangnya. Ini memicu upaya pencarian yang menghebohkan untuk menemukan kendaraan tersebut sebelum dukungan hidupnya habis.
Sebagaimana diketahui, turis dapat membayar USD250.000 (Rp3,7 miliar) untuk kesempatan menaiki kapal selam yang merupakan kapal "percobaan" untuk mengunjungi puing-puing Titanic yang tenggelam pada tahun 1912.
Hingga saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Starlink berperan dalam hilangnya kapal tersebut.
Pembela Musk dengan cepat menunjukkan bahwa Starlink tidak mungkin digunakan untuk berkomunikasi dengan kapal selam karena kedalaman operasi kapal.
“Tidak ada yang namanya layanan internet beberapa mil di bawah lautan. snopes sangat partisan dan 'palsu' seperti subreddit konspirasi yang pernah saya temui," ujar salah satu pengguna Twitter terverifikasi, Mike Solana.
Terlepas dari tanggapannya, tidak jelas apakah Musk menyangkal Ekspedisi OceanGate menggunakan internet yang disediakan oleh Starlink.
David Pogue, yang melakukan tur kapal selam dan membuat cerita fitur di kapal untuk CBS News sebelum pelayarannya, mengungkapkan pada hari Senin bahwa kapal tersebut benar-benar hilang selama kurang lebih lima jam saat dia sedang melaporkan berita tersebut.
Pogue mengatakan dia berada di kapal komando pada saat hilangnya, ia menuturkan bahwa kru mampu mengirim teks ke staf pendukung selama periode lima jam.
"Untuk lebih jelasnya, saya tidak berada di kapal selam hari itu, saya berada di kapal di permukaan, di ruang kontrol. Mereka masih bisa mengirim pesan teks singkat ke kapal selam, tetapi tidak tahu di mana itu," tulisnya di Twitter.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement