Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Regenerasi SDM Jadi Kendala, Batik Giriliyo Buka Pelatihan untuk Generasi Muda Belajar Membatik

Regenerasi SDM Jadi Kendala, Batik Giriliyo Buka Pelatihan untuk Generasi Muda Belajar Membatik Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Batik Giriloyo di Bantul, Yogyakarta menjadi showroom batik. Selain dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk belajar membatik, Batik Giriloyo menjadi pusat wisata dan edukasi bagi siswa dan mahasiswa untuk belajar membatik.

Batik sebagai warisan budaya memiliki kendala regenasi. Ketua II Kampung Batik Tulis Giriliyo Imogiri, Nur Achmadi, mengatakan, saat ini regenerasi batik giriliyo kebanyakan telah sepuh. Hal ini menjadi permasalahan dalam Sumber Daya Manusia (SDM).

Baca Juga: Hapus Stigma Batik Pencemar Lingkungan, Batik Paradise Miliki Sertifikasi Industri Hijau Pertama

"SDM kami kebanyakan sudah sepuh. Regenerasi ada, tapi ini kan memang menjadi satu kendala di mana-mana. Tidak cuma di batik, tapi hampir di semua UKM yang menjadi kendala adalah regenerasi. Sebelumnya, batik giriliyo merupakan produsen batik tulis dengan warna sintetis dan pewarna kulit buah alami," jelasnya.

"640 penduduk yang membatik di sini dari tiga dusun ada sebagian juga yang nyambi yang sehari-harinya sebagai pegawai. Setelah selesai pekerjaannya, itu masih sempat membuat batik," kata dia sambil menerangkan saat ditemui di showroom Batik Giriliyo, Kamis (22/6/2023).

Menurutnya, Batik Giriliyo tidak hanya menjual batik dan cara membantik, tetapi juga mengedukasi bagimana proses batik itu terjadi dari awal sampai akhir.

"Kami di Giriloyo ini menjual edukasi tentang batik tulis tidak cuma sekadar membatik, tapi kami juga mengedukasi bagaimana cara tatkala mungkin di luar membatik itu mengelola yang banyak seperti apa sehingga anak-anak SMK yang kejuruan itu banyak yang berwisata di sini dari proses awal sampai akhir kita bisa berdiskusi," jelasnya.

Dia menegaskan, saat ini Batik Giriliyo memiliki 12 showroom yang dapat menampung 640 orang yang terbagi dalam 12 kelompok. Kelompok-kelompok tersebut berkumpul dalam beberapa koperasi yang salah satu fungsinya adalah untuk pengelolaan desa wisata, tetapi juga jual beli kain batik.

"Dari 12 kelompok tadi kita kumpulkan dalam satu koperasi jasa Kampung Batik Tulis Giriloyo yang di dalamnya ada unitnya, salah satunya adalah pengelolaan desa wisata di samping jual beli kain batik juga ada jualan," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: