Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengusaha Ini Ungkap Cara Gunakan AI Generatif untuk Dapatkan Uang, Cuan Ngalir Terus di Depan Mata!

Pengusaha Ini Ungkap Cara Gunakan AI Generatif untuk Dapatkan Uang, Cuan Ngalir Terus di Depan Mata! Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Alat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bukan hanya cara mudah untuk menyelesaikan tugas pekerjaan rumah atau mengedit selfie dan video, ternyata AI juga bisa menjadi sumber penghasilan.

Pengusaha dan CEO raksasa investasi RSE Ventures, Matt Higgins mengungkap bahwa AI memiliki banyak manfaat untuk menjadi sumber cuan di masa depan.

"AI akan menjadi pencipta kekayaan terbesar dalam sejarah, karena kecerdasan buatan tidak peduli di mana Anda dilahirkan, apakah Anda punya uang, apakah Anda memiliki gelar PhD," kata Higgins kepada CNBC Make It sebagaimana dikutip WE Online di Jakarta, Rabu (12/7/23). “Ini akan menghancurkan penghalang yang mencegah orang naik tangga, dan mengejar impian mereka akan kebebasan ekonomi.”

Baca Juga: Centrepark Perkenalkan Inovasi Perparkiran Berbasis Kecerdasan Buatan

Itu mungkin tampak seperti prediksi yang berani, mengingat keterbatasan alat AI generatif saat ini seperti ChatGPT atau Midjourney, tetapi pasar AI diperkirakan akan tumbuh pesat dalam dekade mendatang, menurut laporan terbaru dari PwC. Kehadiran AI sudah bernilai hampir USD100 miliar (Rp1.507 triliun), dan diperkirakan akan berkontribusi sebesar USD15,7 triliun untuk ekonomi global pada tahun 2030.

“Jika Anda tidak melakukannya sekarang, Anda tidak akan pernah bisa,” kata Higgins. “Sekarang adalah kesempatan terbesar bagimu untuk memanfaatkannya.”

Cobalah untuk mulai menggunakan AI untuk hal-hal berikut ini!

Freelance

Jika kamu suka menulis, desain grafis, atau mengedit foto dan video, AI dapat membantu kamu menghasilkan keuntungan dengan menggunakan keterampilan tersebut secara lebih efisien.

Alat AI generatif saat ini sudah dapat membantu kamu menulis rencana bisnis atau membuat karya seni digital. Yang terpenting, kamu harus mengoreksi dan memeriksa fakta setiap kata atau piksel yang dihasilkan alat AI dan mengubah bahasanya sehingga tidak terdengar seperti robot.

Alat AI bernama Jasper, misalnya, sudah membantu Kristen Walters membuat produk digital seperti buku kerja, buku elektronik, dan buku audio.

Jasper menghasilkan garis besarnya dalam 30 detik. Dia kemudian merevisi dan mengedit garis besarnya, mengubahnya menjadi buku kerja lengkap yang dia format di Canva dan dijual secara online.

Beberapa pekerja lepas dapat membayar lebih dari USD100 (Rp1,5 juta) per jam, catat CNBC Make It pada bulan Mei.

Wiraswasta

Setiap pemilik usaha kecil dengan akses internet harus mempelajari bagaimana AI dapat membantu meningkatkan pendapatan perusahaan mereka.

Alat AI dapat membantu meningkatkan bisnis, meningkatkan manajemen inventaris, menganalisis perilaku pelanggan, atau mendapatkan intelijen kompetitif. Bisnis kecil dapat menggunakan alat AI untuk menargetkan upaya pemasaran dan periklanan secara lebih efektif bahkan mengidentifikasi peluang pendapatan baru.

Tutor/Les Belajar AI

Mengajari orang cara mendapatkan hasil maksimal dari alat AI generatif belum menjadi pekerjaan yang banyak diminati. Tetapi itu bisa saja terjadi dalam waktu dekat.

Ada banyak peluang pembelajaran online untuk memahami cara kerja AI, yang kemudian dapat membantu seseorang mungkin menjadi tutor AI atau melakukan beberapa pelatihan AI untuk meneruskannya ke generasi berikutnya.

Beberapa sekolah, dari Universitas Harvard hingga Universitas California, Davis, menyediakan kursus AI gratis mulai dari beberapa jam hingga beberapa minggu tentang algoritme pembelajaran, analitik data, dan lainnya.

Mempelajari keterampilan tersebut dapat menempatkan Anda pada posisi yang baik untuk memanfaatkan hal-hal yang tak terhindarkan, kata Higgins.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: