Pemain Infrastruktur Teknologi Utamakan Keamanan Layanan Keuangan untuk Masyarakat

Warta Ekonomi, Jakarta -

Platform keuangan terbuka dengan aplikasi pemrograman antarmuka (open finance API) berbasis Asia Tenggara sejak 2016, Ayoconnect membahas peranan infrastruktur teknologi di Indonesia yang berdampak pada keamanan layanan keuangan yang inklusif dan teregulasi untuk masyarakat. 

Dalam keterangannya pada Kamis (13/7/2023), Ayoconnect sempat mengundang pemain infrastruktur teknologi di acara Open Finance Summit 2023: Unlocking the Next Era of Financial Services, berjudul Building a Robust Tech Infrastructure: The Key to Innovative Financial Services.

Founder dan CEO Eranyacloud, Shaane Harjani mengatakan bahwa infrastruktur komputasi awan akan menyukseskan implementasi infrastruktur teknologi. Namun, mereka juga perlu berkolaborasi dengan perusahaan teknologi finansial (fintech) agar perusahaan infrastruktur teknologi ini mengamanankan sistem.

Baca Juga: Ayoconnect dan Bank DKI Luncurkan Fitur Keuangan Digital ke Aplikasi JakOne Mobile

Menurut Harjani, keamanan dunia maya merupakan komitmen yang harus dipikul bersama. Karena itu, ia menyebutkan perlu berkolaborasi.

“Klien harus sadar akan pentingnya infrastruktur teknologi yang mumpuni dan hal ini bisa dicapai melalui kolaborasi,” ujar Harjani. 

Harjani juga menjelaskan bahwa pihak perusahaan fintech juga tetap perlu memiliki tim keamanan siber secara internal atau inhouse untuk memantau dan mengelola kerentanan dan serangan-serangan.

“… di lain sisi mereka juga tetap harus memiliki tim keamanan siber inhouse untuk memantau dan mengelola kerentanan sesuai dengan lini bisnis masing-masing,” pungkasnya.

Tidak hanya Harjani, seluruh panelis yang hadir dalam diskusi tersebut juga berbagi urgensi yang sama untuk mendorong percepatan transformasi layanan keuangan melalui kolaborasi berbasis Open API. 

Open API dapat mengintegrasi tanpa batas antara sistem yang berbeda dan memfasilitasi pengembangan produk keuangan yang inovatif. Hasilnya, kolaborasi yang terjalin antara lembaga keuangan, perusahaan rintisan (startup) fintech, dan penyedia teknologi dapat bersaing secara sehat untuk mencapai tujuan inklusi finansial bersama.