Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nyinyir Pedas Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Jokowi Capai 90 Persen, Rocky Gerung: Seharusnya Bisa 100 Persen

Nyinyir Pedas Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Jokowi Capai 90 Persen, Rocky Gerung: Seharusnya Bisa 100 Persen Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik dan akademisi Rocky Gerung mempertanyakan hasil survei tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi yang mencapai angka 90 persen. Menurutnya, seharusnya bisa mendapat seratus persen.

"Seharusnya dapat seratus persen itu surveinya, ini ajaibnya itu. Milenial termasuk survei membaca masa depan Jokowi, tapi yang pas event atau track record-nya tidak ada sama sekali," tutur Rocky Gerung.

Lebih lanjut, Rocky mengatakan publik harus percaya apa dengan hasil survei yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi.

Baca Juga: Komitmen Kuat Prabowo Akan Satukan Lawan Politiknya Jika Menang Pilpres, Rocky Gerung Bawa-Bawa Persoalan Lobi ke Istana

"Dengan kata lain, ya udah teruskan saja, kesalahan-kesalahan Jokowi, untuk menganggap publik berarti tidak mempunyai perspektif gitu," katanya dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official.

"Wajar saja, masyarakat ditanya dikasih BLT, lantas puas dengan kinerja Jokowi, itulah respondennya penerima BLT, dalam dua jam disurvei tentang Jokowi, ya pasti puaslah, minggu depan ditanya lagi cukup nggak, pasti cukup jawabnya," sambungnya.

Selain itu, Rocky juga menyayangkan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2024 mendatang selalu dibayang-bayangi sosok Jokowi. Menurutnya, potensi capres dan cawapres 2024 bisa dilihat dari cara mereka berdebat hingga beradu ide dan gagasan. Hal itu mengacu kepada kehadiran tiga capres 2024 yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di acara Rakernas Apeksi, Makassar belum lama ini.

"Itu (Rakernas Apeksi di Makassar) peristiwa bagus (menghadirkan tiga capres) karena yang nantinya publik menilai kemampuan dia (capres) untuk membaca sejarah, kecerdasan dia untuk mengatasi problem yang disodorkan dalam bentuk rumit," ungkap Rocky Gerung.

Hal tersebut sebagai tanda bahwa publik menghendaki adanya debat capres-cawapres 2024 yang berbasis inteletktual.

"Kemudian ada juga debat yang basisnya politik harapan, walaupun politik memori diperlukan, tapi apa sebetulnya visi setiap capres ini tentang Indonesia," ungkap Rocky Gerung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: