Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Permintaan Semen Melonjak, Simak Prospek Saham SMGR dan INTP

Permintaan Semen Melonjak, Simak Prospek Saham SMGR dan INTP Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri semen di Indonesia mengalami peningkatan signifikan dalam permintaan belakangan ini. Hal itu menciptakan prospek yang menarik bagi beberapa perusahaan besar dalam sektor tersebut.

Sebut saja, perusahaan terkemuka di industri semen, yaitu PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Kedua perusahaan tersebut masih menjadi juara di industri semen.

Permintaan semen yang meningkat dapat dikaitkan dengan pertumbuhan sektor konstruksi yang kuat, proyek infrastruktur yang sedang berjalan, dan meningkatnya permintaan rumah dan properti. Selain itu, dorongan dari program pemerintah yang menggalakkan pembangunan dan investasi juga telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap permintaan semen.

Baca Juga: Kelebihan Kapasitas, Kemenperin Ungkap Solusi Penguatan Industri Semen Nasional

Founder dan CEO Emtrade, Ellen May menjelaskan bahwa dengan adanya harga jual yang bersaing dan potensi permintaan yang meningkat dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Nusantara, SMGR mendapatkan sentimen positif pada 2023.

“SMGR ini dia ada sentimen positif bahwa anggaran infrastruktur pemerintah di tahun 2023 naik jadi Rp392 triliun dibandingkan 2022 yang Rp364 triliun aja,” terang Ellen, dikutip dari kanal Youtube-nya pada Selasa (17/7/2023).

Selain pembangunan IKN, Ellen menegaskan bahwa SMGR sangat diuntungkan karena perusahaan itu digunakan untuk pembangunan LRT di Jabodetabek, penyelenggaraan teknologi informasi dan komunikasi, serta termasuk perusahaan BUMN. Hingga Mei 2023, SMGR masih memimpin di industri semen dan terus tumbuh 2% selama lima tahun ke depan.

“Rata-rata SMGR ini tumbuh 2% secara tahunan selama lima tahun ke depan. Jadi, sejalan dengan panduan manajemen untuk menaikkan ESP-nya sampai 3% pada tahun 2023. Nah di Mei 2023 ini pun SMGR ini masih jadi juaranya di industri semen di pangsa pasar 52%,” terangnya.

Diikuti dengan pesaing di industri semen, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) memiliki pangsa pasar sekitar 27%. Duo emiten produsen semen Indonesia ini merespons positif penurunan batu bara. Tercatat secara bulanan, INTP telah menguat sebesar 6,23%, sementara SMGR harga sahamnya melonjak 10,55%.

Baca Juga: Saham Properti Mulai Naik Daun, Intip Saham BYAN hingga DRMA

“Nah, pesaing terdekatnya adalah Indocement itu pangsa pasarnya mencapai 27%. Makanya untuk penurunan harga batu bara ini cukup positif terhadap INTP,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: