Garuda Indonesia Masih Sisakan Rp2,03 Triliun Dana Rights Issue-nya, Intip Rincian Penggunaannya!

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) baru saja  mempublikasikan laporan penggunaan dana rights issue dengan tanggal efektif 2 Desember 2022. Berdasarkan keterangan tersebut, diketahui bahwa maskapai penerbangan itu sudah menggunakan Rp5,47 triliun dari Rp7,77 triliun total dana penawaran umum.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, Mitra Piranti, mengatakan, dana yang diperoleh paling banyak direalisasikan untuk membiayai pembelian bahan bakar dan maintenance sekaligus restorasi. Ia menyebutkan bahwa dua kepentingan tersebut masing-masing memakan biaya sebesar Rp1,73 triliun dan Rp1,65 triliun.

Baca Juga: Bukalapak Sudah Cairkan Rp12,08 Triliun Dana Penawaran Umumnya, Simak Info Detailnya!

“Selain itu, ada pula biaya sewa pesawat sebesar Rp900 miliar; biaya pemenuhan maintenance reserve sebesar Rp810,77 miliar; biaya restrukturisasi perusahaan senilai Rp370 miliar; dan biaya modal kerja lainnya senilai Rp275,88 miliar,” jelasnya dalam keterbukaan informasi, Jakarta, Selasa, 18 Juli 2023.

Dengan demikian, dana rights issue Garuda Indonesia masih tersisa Rp2,03 triliun. Merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa perusahaan yang berkaitan erat dengan Chairul Tanjung itu menyimpan dana yang tersisa dalam bentuk giro dengan tingkat bunga bagi hasil sebesar 4% dan jangka waktu penyimpanan yang tergolong liquid.

Baca Juga: Adaro Minerals Kucurkan Dana Penawaran Umum, untuk Apa?

Sebagai informasi tambahan, pada kuartal pertama tahun 2023, Garuda Indonesia masih mencetak kerugian sebesar US$110,13 juta. Kerugian tersebut berbanding terbalik dengan perolehan pendapatan perusahaan sebab menurut laporan keuangan yang dirilis secara resmi, dikabarkan bahwa pendapatan Garuda Indonesia justru melejit 72,20% ke angka US$602,99 juta.