PT Adaro Minerals Tbk (ADMR) baru saja melaporkan penggunaan dana Initial Public Offering (IPO) perusahaan dengan tanggal efektif 23 Desember 2021. Berdasarkan keterbukaan informasi, diketahui bahwa perusahaan milik Boy Thohir itu telah mengucurkan 46,36% atau setara dengan Rp296,32 miliar dana penawaran umumnya.
Direktur Adaro Minerals, Heri Gunawan, menjelaskan bahwa besaran biaya yang digelontorkan itu digunakan untuk membayar kembali sebagian pokok atas pinjaman yang diterima perusahaan dari induk perusahaannya, yaitu PT Adaro Energy Indonesia (ADRO). Perlu diketahui bahwa secara keseluruhan, dana penawaran umum yang dikantongi Adaro Minerals mencapai Rp639,07 miliar.
Baca Juga: Borong 1,34 Juta Lembar Saham ADMR, Komisaris Adaro Minerals Ini Hampir Gelontorkan Rp1 Miliar
“Awalnya, kami juga berencana untuk memberikan pinjaman sebesar Rp342,75 miliar kepada anak perusahaan, yakni Maruwai Coal, untuk belanja modal. Namun, karena satu dan lain hal, kami hanya merealisasikan rencana pembayaran pinjaman saja,” jelas Heri dalam keterbukaan informasi, Jakarta, Senin, 10 Juli 2023.
Dengan demikian, dana penawaran umum perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara dan metalurgi mineral itu masih tersisa Rp351,37 miliar. Merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa Rp57,76 juta disimpan di rekening giro Bank OCBC Nisp, sedangkan Rp350,8 miliar sisanya didepositokan di bank yang sama dengan jangka waktu penyimpanan ARO 1 bulan.
Baca Juga: Adaro Energy Siap Bagikan Dividen Senilai US$1 Miliar, Sudah Catat Tanggalnya?
Sebagai informasi tambahan, sepanjang tiga bulan pertama tahun 2023, Adaro Minerals berhasil mencetak laba sebesar US$84,70 juta atau setara dengan Rp1,28 triliun (asumsi kurs sebesar Rp15.136 per dolar AS). Hal tersebut didukung oleh kenaikan pendapatan usaha sebesar 30,80% menjadi US$238,24 juta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Advertisement