Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semester I 2023, BNI Salurkan Kredit Rp650,8 Triliun

Semester I 2023, BNI Salurkan Kredit Rp650,8 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI berhasil menyalurkan kredit pada semester pertama 2023 mencapai Rp650,8 triliun, yang ditopang oleh segmen korporasi swasta Blue Chip yang tumbuh 17% YoY dan segmen konsumer yang tumbuh 12% YoY.

Kualitas kredit juga semakin baik dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) turun 71 basis points (bps) menjadi 2,5%. Rasio pencadangan kredit bermasalah (NPL Coverage ratio) tetap dijaga di level yang aman yaitu di 3,1 kali pada Juni 2023. Ekspansi kredit juga ditopang oleh dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 10,6% YoY menjadi Rp765 triliun, sehingga membuat likuiditas menjadi lebih kuat dengan Loan To Deposits Ratio di posisi 85,1%.

Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini memaparkan, kinerja fungsi intermediasi perseroan didukung oleh segmen korporasi swasta Blue Chip pada pertengahan tahun ini, yang portofolionya mencapai Rp239,3 triliun, diikuti pula oleh segmen enterprise dengan portofolio Rp52,1 triliun. Baca Juga: Keren! BNI Cetak Laba Bersih Rp10,3 Triliun di Semester I 2023

Adapun, segmen konsumer mampu membukukan kinerja yang sangat baik di secured segmen seperti griya dan payroll loan dengan pertumbuhan mencapai 11,7% YoY menjadi Rp116,4 triliun. 

“Kinerja kredit ini, didukung dengan loan yield yang baik sekaligus kompetitif, sehingga kami mampu terus memfasilitasi kebutuhan ekspansi, sekaligus akuisisi debitur baru sebagai basis pertumbuhan ke depan,” kata Novita di Jakarta, kemarin.

Dari sisi komposisi likuiditas, upaya BNI untuk menumbuhkan basis nasabah aktif tetap menjadi fokus bisnis ke depan. Penambahan ini akan memperkuat basis likuiditas, khususnya pada CASA yang di pertengahan tahun ini mampu dijaga pada posisi 69,6% terhadap total DPK. Rasio CASA ini, membawa Perseroan pada pencapaian Cost of Fund yang terjaga di posisi 1,98%. 

"Dengan berbagai tantangan dalam penghimpunan likuiditas, BNI mampu mengelola kondisi ini, sehingga tetap dapat menjaga posisi likuiditas yang baik. Upaya perbaikan kualitas kredit, melalui monitoring, penanganan, dan kebijakan perseroan sejauh ini telah berjalan cukup efektif,” katanya.

Novita menuturkan, strategi pengelolaan kualitas aset yang disiplin ini, berdampak positif pada perbaikan kualitas aset BNI. Rasio kredit berisiko (Loan at Risk atau LAR) per Juni 2023 berada pada level 16,1%, membaik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 19,6%. LAR terdiri atas NPL, kredit pada kolektibilitas 2, dan kredit kolektibilitas lancar yang sedang direstrukturisasi. 

Perbaikan rasio LAR terjadi konsisten pada ketiga aspek tersebut. Non-Performing Loan (NPL) BNI per Juni 2023 pada level 2,5%, atau membaik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,2%. Sementara itu, total kredit lancar yang direstrukturisasi juga membaik 270 bps menjadi 9,3% seiring dengan berjalannya skema restrukturisasi kredit dan pulihnya bisnis debitur.

Novita mengatakan, perbaikan kualitas aset tetap diimbangi dengan penyediaan pencadangan pada level yang kuat untuk mengantisipasi risiko. Rasio pembentukan beban CKPN terhadap total kredit atau credit cost pada semester pertama tahun 2023 sebesar 1,4%, menurun 70 bps dibandingkan credit cost yang dibentuk periode yang sama tahun lalu sebesar 2,2%. Baca Juga: Niat Lakukan Ekspansi, CLEO Terima Kucuran Dana Rp300 Miliar dari BNI

Meskipun credit cost yang dibentuk lebih rendah dibanding tahun lalu, BNI berpandangan hal ini sudah memadai untuk meng-cover kebutuhan penambahan CKPN bagi debitur-debitur yang masih dalam perhatian khusus.

“Kami optimis ekspansi kredit yang lebih tinggi di semester kedua tahun ini, akan tetap berkorelasi positif pada kualitas kredit yang semakin baik. Kami menargetkan rasio kredit NPL untuk terus turun hingga akhir 2023,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: