Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berbinar-Binar Laporkan Kinerja Keuangan Meta Q2, Mark Zuckerberg Ungkap Monetisasi Reels Capai Rp150 Triliun!

Berbinar-Binar Laporkan Kinerja Keuangan Meta Q2, Mark Zuckerberg Ungkap Monetisasi Reels Capai Rp150 Triliun! Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Meta Mark Zuckerberg melaporkan kinerja keuangan pada Q2 dengan bangga. Pasalnya, Meta memiliki salah satu kuartal terbaiknya sejak sebelum berganti nama dari Facebook.

Perusahaan melaporkan pertumbuhan pendapatan 11% dari tahun ke tahun. Hal ini sangat melegakan bagi investor, usai Zuckerberg membukukan penurunan pendapatan kuartalan pertama kalinya.

Melansir Tech Crunch di Jakarta, Kamis (27/7/23) Meta menghasilkan lebih banyak uang karena telah memberhentikan lebih dari 20.000 karyawan sehingga membuat biaya personel jauh lebih rendah. Meskipun koreksi untuk over-hiring ini memiliki implikasi serius bagi mereka yang kehilangan pekerjaan, para investor tampaknya senang.

Baca Juga: Bos Meta Mark Zuckerberg Punya Harapan Setinggi Langit untuk Threads: Pasti Bisa 1 Miliar Pengguna!

Meta menyebut perampingan ini sebagai "Tahun Efisiensi" pada panggilan pendapatan.

Namun, pertumbuhan pendapatan bukan hanya hasil dari biaya yang lebih rendah. Zuckerberg mengatakan bahwa Reels telah mencapai 200 miliar permainan harian di Instagram dan Facebook, dan tingkat pendapatan monetisasi telah meningkat menjadi lebih dari USD10 miliar (Rp150 triliun), naik dari USD3 miliar (Rp45 triliun) pada musim gugur.

Zuckerberg mengatakan meskipun Meta belum mulai memonetisasi Threads, pesaing baru Twitter ini memulai dengan awal yang solid.

Sayangnya, Reality Labs masih terus berjuang. Produk VR dan AR Meta hanya menghasilkan USD276 juta (Rp4,1 triliun), sementara Reality Labs kehilangan USD3,7 miliar (Rp55 triliun) pada kuartal ini. Sepanjang tahun 2022, Reality Labs kehilangan Meta USD13,7 miliar (Rp205 triliun).

CFO Meta Susan Li menulis dalam laporan pendapatan Q2 2023 bahwa perusahaan mengantisipasi kerugian operasi Reality Labs menjadi lebih besar.

Namun masyarakat umum tampaknya masih tidak tertarik dengan visi Meta untuk sebuah metaverse. Terlepas dari biaya besar Reality Labs, Zuckerberg tetap optimis.

“Kami di sini untuk membangun pengalaman luar biasa yang membantu orang terhubung,” katanya. "Saya pikir membantu membentuk platform berikutnya akan membukanya secara mendalam selama beberapa dekade mendatang."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: