Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tesla Lebih Pilih Bangun Pabrik di India, Orang Demokrat Ledek Denny Siregar: Ngakak Lihat Gaya Pakar Ekonomi Kelas Dunia & Akhirat

Tesla Lebih Pilih Bangun Pabrik di India, Orang Demokrat Ledek Denny Siregar: Ngakak Lihat Gaya Pakar Ekonomi Kelas Dunia & Akhirat Kredit Foto: Instagram/Denny Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernyataan pegiat media sosial, Denny Siregar yang menyebut bahwa Tesla akan membangun pabrik di Indonesia dibandingkan India kini menjadi olok-olokan. Deputi Bakomstra Partai Demokrat Cipta Panca Laksana mengungkit hal tersebut. Denny Siregar bahkan disebutnya telah membodohi pengikutnya.

“Ngakak ngelihat gaya pakar ekonomi kelas dunia dan akhirat @Dennysiregar7 ngedobolin pengikutnya, wkwkwkwk,” kata Panca Paksana di akun Twitter-nya.

Sebelumnya, dalam video yang tayang dalam YouTube Cokro TV pada 23 Mei 2022, Denny Siregar mengatakan bahwa Indonesia meskipun sebagai sebuah negara, sebenarnya adalah sebuah perusahaan besar.

Baca Juga: Denny Siregar Bongkar Ada Partai yang Bakal Merapat ke PDIP Dukung Ganjar: Kayaknya Demokrat Nih

Ia menyebut bahwa presiden adalah COO negara yang menjalankan negara sebagai sebuah perusahaan. Elon Musk adalah COO dari sebuah perusahaan swasta besar dan internasional. Menurut Denny, pertemuan Presiden Jokowi dengan Elon Musk harusnya dilihat sebagai pertemuan COO, tidak melihat kasta yang lebih tinggi.

Loyalis Jokowi ini pun lantas menyindir pihak India yang hanya mengirimkan menterinya untuk bertemu Elon Musk.

“Kalau melihat dari kacamata oposisi yang menempatkan presiden lebih tinggi dari COO perusahaan multinasional, nasibnya kayak India itu,” tuturnya.

“Nggak ada kesepakatan yang terjalin karena birokrasi. Nggak ada keputusan yang bisa diambil karena Menteri itu bukan pengambil keputusan. Mereka hanya bawahan presiden. Inilah yang diprotes India kepada pemerintahnya. Karena Elon Musk lebih tertarik ke Indonesia karena presiden Jokowi itu tidak birokratis. Bayangkan kalau perusahaan Elon Musk jadi berdiri di India berapa puluh ribu tenaga yang terserap disana. Dan itu akan mengurangi kemiskinan India,” sambungnya.

Menurut Denny, Indonesia cukup tanggap melihat ini dan mengambil metode baru dalam mendekati Elon Musk.

“Selain menawarkan bahwa negeri inilah produsen nikel terbesar di dunia bukan India, Pinter kan, Indonesia sendiri telah menyiapkan kawasan Industri di Batang Jawa Tengah seandainya Elon Musk jadi investasi,” tuturnya.

Lebih jauh dikatakan, jika Tesla membuka pabrik, bukan hanya listriknya saja tapi juga sekalian pabrik mobilnya. Dan jika ini terjadi, itu berarti Indonesia akan menjadi basis produksi mobil Tesla di Asia. Bahkan, pemerintah juga siap kalau Elon Musk mau bangun peluncuran roket SpaceX.

“Kita nanti bisa alih teknologi. Bahkan satu waktu mudah-mudahan kita bisa bangun sendiri. Dalam dunia yang sudah tidak ada batasnya lagi. Kemampuan untuk beradaptasi dibutuhkan sekali. Benar juga kata seorang aktivis bahwa untung saja lawan Jokowi ini kayak anak TK, nggak ada yang berani makanya Jokowi dengan mudah mengalahkan mereka. Coba kalau Jokowi pintar-pintar. Pasti nggak mudah melawan mereka,” tandasnya.

Namun, baru-baru ini dilaporkan bahwa Tesla berencana membangun pabrik mobil listriknya di India setelah pertemuan dengan antara Tesla dan pemerintah India melalui Menteri Perdagangan Piyush Goyal.

Tesla akan memproduksi kendaraan listrik (EV) harga murah yang dibanderol Rp360 jutaan atau setara USD24 ribu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: