Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerak Cepat, Pertamina Berhasil Amankan Pasokan Gas Melon di Berbagai Wilayah

Gerak Cepat, Pertamina Berhasil Amankan Pasokan Gas Melon di Berbagai Wilayah Kredit Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI) Trubus Rahadiansyah sependapat bahwa Pertamina sigap melaksanakan operasi pasar gas melon di berbagai wilayah Indonesia. Termasuk di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi, dan Maluku. Operasi pasar tersebut, kata Trubus, bisa mengamankan pasokan LPG 3 Kg di berbagai wilayah di Tanah Air. 

“Ya, aman-aman saja. Cepat terpenuhi. Kalau permintaan meningkat, segera dipenuhi,” kata Trubus kepada media hari ini. 

Dalam kondisi saat ini, operasi pasar Pertamina memang dinilai sebagai upaya yang baik. Hanya saja Trubus mengingatkan, bahwa operasi pasar adalah solusi jangka pendek. Dalam jangka panjang, sebaiknya juga dibarengi dengan perbaikan tata kelola dalam distribusi. 

Terutama, aturan mengenai pihak yang bertanggung jawab mengawasi dari pangkalan ke pengecer. Sebab, kewajiban Pertamina memang hanya sebatas pangkalan. Dan selama ini, jelas Trubus, Pertamina sudah melakukan tanggung jawab dengan baik.

Baca Juga: Pantau dan Sidak Seluruh Wilayah RI, Pertamina Pastikan Pasokan LPG Subsidi Aman

“Tetapi setelah pangkalan siapa? Tidak ada, dan memang tidak ada aturan yang tegas,” kata dia.  

Celah itulah yang menurut Trubus, membuka peluang penyimpangan. Termasuk distribusi sampai pengguna yang tidak tepat sasaran. “Padahal, seharusnya gas melon hanya untuk keluarga miskin,” jelas Trubus. 

Dalam beberapa hari terakhir, Pertamina memang gencar melakukan operasi pasar di berbagai wilayah di Indonesia. Hasilnya, keberadaan LPG 3Kg mulai terpenuhi.  

Di Bali misalnya, kondisi demikian diakui Ketua Komisi III, DPRD Provinsi Bali AA Ngurah Adhi Ardhana. Adhi Ardhana menyatakan, pasokan gas 3 Kg di Pulau Dewata saat ini sudah aman. 

Adhi Ardhana sendiri mengatakan, bahwa kondisi yang terjadi di Bali, diakibatkan ketidakmampuan pengecer mendistribusikannya sesuai kuota yang ditetapkan. Akibatnya, banyak orang kaya memakai gas melon. Untuk itu dia berharap, operasi pasar tidak hanya dilakukan kali ini saja. 

“Sekaligus menunjukkan bahwa kemampuan modal pengecer sebenarnya tergerus saat covid. Dan saat ini, kurang memiliki kemampuan untuk memenuhi pasar yang terus meningkat,” ujar  AA Ngurah Adhi Adhana.

Baca Juga: Lakukan Penguatan Stok LPG di Masyarakat, Pertamina Pastikan Distribusi dan Stok LPG Aman di Sumatra Utara

Di Sumut, anggota Komisi VII DPR Hendrik H Sitompul yang sebelumnya memeriksa keberadaan LPG di Sumut, termasuk Tapanuli Utara dan Deli Serdang, meminta masyarakat untuk tidak panik. Pasalnya, Pertamina telah memastikan stok aman dan harga normal. 

“Kepada seluruh saudaraku agar tidak perlu panic buying atau membeli LPG 3 Kg berlebihan. Karena Pertamina telah memastikan stok aman dan harga normal,” ujar Hendrik melalui akun Instagram-nya.

Sebelumnya, anggota Komisi VII DPR RI Bambang Patijaya juga berkata serupa. Menurut Bambang, keberadaan LPG 3Kg di Provinsi Bangka Belitung (Babel) mulai teratasi. Pasalnya, Pertamina sudah menambah lebih dari 70 ribu tabung gas 3 Kg untuk provinsi tersebut.

“Saya mengimbau masyarakat Babel untuk tidak panik, karena saya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina untuk segera mengatasi hal ini,” ujar Bambang ketika itu. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: