Ayahnya Meninggal karena Kanker Pankreas, Putra Mendiang Steve Jobs Hibahkan Dana Rp3 Triliun untuk Penelitian Kanker

Putra dari mendiang Steve Jobs, Reed Jobs yang baru berusia 31 tahun telah menghabiskan karirnya di belakang layar. Baru-baru ini, anak dari pendiri Apple itu pun mendapat sorotan dengan perusahaan modal ventura baru untuk berinvestasi dalam perawatan kanker.

Yayasan bernama Yosemite ini memulai dana debutnya dengan USD200 juta (Rp3 triliun) dari individu dan institusi terkemuka, termasuk MIT, Pusat Kanker Memorial Sloan Kettering dan John Doerr, menurut laporan tersebut.

Baca Juga: Harta Kekayaan Janda Mendiang Steve Jobs Menukik Turun Kehilangan Rp75 Triliun, Penyebabnya....

Jobs memberi tahu DealBook bahwa ketika ayahnya meninggal karena kanker pankreas pada tahun 2011, dia berada di Stanford untuk belajar sebagai mahasiswa sarjana kedokteran. Namun, ia terguncang oleh kematian ayahnya dan beralih jurusan, malah terjun ke sejarah. Ia pun meraih gelar master dan kemudian bergabung dengan ibunya di organisasi investasi dan filantropi yang dia bentuk pada tahun 2004, Emerson Collective.

Melansir Tech Crunch di Jakarta, Rabu (2/8/23) Yosemite adalah spin-off dari organisasi itu, dan Jobs merupakan direktur pelaksana kesehatan di Emerson Collective. Ia bekerja dengan pengusaha, peneliti, dan pasien untuk mempercepat penelitian kanker, menurut situs webnya. Jobs melanjutkan pekerjaan itu di bawah merek yang baru.

Menurut DealBook, Yosemite akan menjalankan bisnis nirlaba tetapi juga mempertahankan dana yang disarankan donor, membuat uang hibah tersedia bagi para ilmuwan atas kebaikan para dermawan yang bekerja sama dengannya. Idenya adalah untuk membantu benih inovasi, kemudian mudah-mudahan terlibat dalam komersialisasinya dan juga imbalan finansial yang terkait.

Untuk diketahui, Jobs memiliki tiga saudara kandung, Lisa Brennan-Jobs, Eve Jobs dan Erin Siena Jobs.