Fakta Mengejutkan Terungkap! Pendiri Apple Steve Jobs Ternyata Pernah Lakukan Perjalanan Spiritual ke India, Apa yang Terjadi?
Mendiang pendiri Apple, Steve Jobs ternyata memiliki 'koneksi' dengan India. Bahkan, sebelum perusahaannya yang bergengsi itu diluncurkan. Selama pertengahan 1970-an, Steve Jobs mengunjungi India, mencari 'pencerahan spiritual' dan tinggal selama hampir tujuh bulan.
Meski kabarnya, pengalamannya kurang baik, tapi selera desainnya sangat dipengaruhi oleh "kesederhanaan Buddhisme Zen" dan "intuisi".
Jobs memberi tahu Walter Isaacson, yang menulis biografi tentangnya bahwa, "Hal utama yang saya pelajari adalah intuisi, bahwa orang-orang di India bukan hanya pemikir rasional murni, bahwa orang-orang spiritual yang hebat juga memiliki intuisi."
Baca Juga: Pendiri Apple Ini Gak Takut dengan AI, Dia Cuma Takut Hal Ini Terjadi Kepada Umat Manusia
Melansir Forbes India di Jakarta, Jum'at (5/5/23) setelah kembali dari India, Jobs bersama temannya Steve Wozniak mendirikan Apple Computer pada tahun 1976.
Namun, India tidak pernah menjadi pasar prioritas tinggi bagi perusahaan. Pada tahun-tahun awal, butuh waktu berbulan-bulan untuk produk Apple baru sampai ke India. Apple memulai dengan lambat di sini, mengukur permintaan, tetapi juga menyadari bahwa harga akan tetap menjadi penghalang dalam menjangkau audiens yang lebih besar.
Memiliki produk Apple dipandang sebagai kemewahan di India, sama halnya seperti di Indonesia. Oleh karena itu, keterjangkauan selalu menjadi masalah. Namun, setelah pandemi Covid-19, Apple mengalami peningkatan permintaan di India. Dan meskipun perusahaan hanya memiliki pangsa pasar lima persen, ia melihat ini sebagai situasi "gelas setengah penuh".
Dalam perjalanan lima hari baru-baru ini ke India, CEO Apple Tim Cook bertemu dengan para veteran industri, pejabat pemerintah, atlet, selebritas, dan influencer, serta meresmikan toko ritel pertama perusahaan di negara tersebut.
"Saya sangat bullish di India," kata Cook selama panggilan pendapatan baru-baru ini.
iPhone telah memetakan lintasan pertumbuhan di India terlepas dari fakta bahwa itu adalah pasar yang sensitif terhadap harga dengan basis pelanggan yang besar untuk smartphone Android. Penerimaan yang tumbuh ini bisa jadi merupakan hasil dari fokus Apple pada pertumbuhan operasinya di India dan meningkatkan manufaktur lokal.
Selain memberikan dorongan pada bisnis ritel tahun ini, Apple telah berupaya keras untuk mengembangkan manufakturnya di India karena meningkatnya kekhawatiran geopolitik dan masalah rantai pasokan dengan China. Perusahaan juga telah menawarkan opsi pembiayaan yang lebih baik kepada pelanggan.
Firma riset Counterpoint memperkirakan bahwa pada tahun 2025, 18-20 persen dari semua iPhone secara global akan dibuat di India, sebuah peningkatan besar dari produksinya sekitar tiga persen pada tahun 2021 dan lima persen pada tahun 2022. Dalam hal peluang dan penetrasi pasar, para ahli berpendapat bahwa India adalah China bagi Apple beberapa dekade yang lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement