Tak Gentar Lihat 'Kekuatan' Lawan, PDIP Yakin dengan Rekam Jejak Ganjar Pranowo
PDI Perjuangan (PDIP) mengaku yakin dengan calon presidennya, yakni Ganjar Pranowo. Disampaikan Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, Ganjar dinilai sebagai figur yang prospek magnet elektoralnya sangat besar hingga masa coblosan pada 14 Februari 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Said Abdullah merespons bergabungnya PAN dan Partai Golkar ke dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang mengusung Prabowo Subianto bersama Gerindra dan PKB.
Baca Juga: Ganjar Ungkap Kedekatan Dengan Yenny Wahid dan Keluarga Gus Dur
"Ganjar Pranowo memiliki banyak keunggulan komparatif, rekam jejak yang baik selama memimpin Jawa Tengah, komitmennya yang tinggi terhadap pemerintahan yang bebas korupsi, dan bebas konflik kepentingan, serta iman politiknya yang tebal dalam menjalankan jalan politik kebangsaan yang menjaga toleransi, keragaman budaya, suku dan agama, serta pribadinya yang santun, dan rendah hati," jelas Said, dalam keterangan resminya, Senin (14/8/2023).
Selain itu, katanya, PDIP pun yakin dengan kekuatan partai politik yang saat ini telah membersamai PDIP mengusung Ganjar Pranowo. Mereka adalah PPP, Hanura, dan Perindo.
PPP disebut memiliki kekuatan barisan kiai dan santri yang teguh dalam jalan dakwah politik; partai Perindo memiliki jaringan kekuatan media, sedangkan Partai Hanura punya pendukung yang patut diperhitungkan, khususnya di luar Jawa.
"Atas modal politik yang saling melengkapi ini, PDI Perjuangan dengan kekuatan politik yang ada merasa besar hati atas konfigurasi politik ini. Karena konfigurasi politik dengan latar belakang yang beragam dan saling melengkapi telah menjadi modal dasar politik yang penting untuk memenangkan Ganjar Pranowo," tegasnya.
Selain itu, menurutnya, PDIP juga punya sejarah bisa menangi Pilpres meski dari sisi jumlah dukungan partai kalah jauh. Pada Pilpres 2014, misalnya, pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla hanya diusung oleh PDIP, PKB, NasDem, Hanura, dan PKPI.
Baca Juga: PDIP Buka Suara Soal Nasib Tim Teknis yang Disepakati Airlangga Hartarto dan Puan Maharani
"Walau saat itu dari sisi jumlah dukungan partai di Pilpres kami kalah jauh, dengan soliditas dan kerja politik yang kuat di akar rumput, terbukti pasangan Jokowi-JK justru mampu memenangkan Pilpres dengan perolehan suara 53,15 persen, sedangkan Prabowo-Hatta 46,88 persen," ujarnya
"Karena itu, dalam keyakinan politik kami, kerja cerdas dan kepedulian tinggi ke akar rumput, kami yakin dapat merebut dukungan rakyat pada Pilpres 2024 lebih besar. Itulah yang akan terus kami pedomani sebagai jalan politik untuk memenangkan Ganjar Pranowo," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement