Ketua Umum Indonesia Customer Experience Profesional (ICXP) yang juga Presiden Forum Alumni Universitas Telkom (FAST), Sri Safitri, berhasil meraih penghargaan 2023 Global Australian GameChanger dan finalis dalam kategori Alumni untuk penghargaan Global Australian Awards.
Penyerahan penghargaan direncanakan akan dihadiri Perdana Mentri Australia pada 13 September 2023 mendatang dengan disiarkan secara streaming ke seluruh dunia, sedangkan Gala Dinner akan diadakan di Sydney, Maret 2024. Global Australian GameChanger merupakan penghargaan prestisius yang diberikan bagi 100 warga dan alumni Australia yang berkontribusi mengubah dunia.
"Terpilih sebagai GameChanger untuk The Global Australian Awards 2023 menjadi pengalaman sangat bermanfaat bagi saya sebagai salah satu alumni mahasiswa Australia. Ini menandakan bahwa upaya saya mengubah pengalaman pelanggan dan memberdayakan jutaan pelajar melalui platform pendidikan telah diakui di panggung global," kata Sri dalam keterangan resminya, Senin (21/8/2023).
Dalam keterangan yang diberikan penyelenggara disebutkan, Sri Safitri meraih penghargaan karena dinilai sebagai perintis transformasi digital dengan konsentrasi meningkatkan kualitas dunia pendidikan dan pengalaman pelanggan.
Penyandang Doktor Manajemen ini mengatakan, pemberian nama GameChanger berarti pekerjaan yang telah dilakukannya pada kedua bidang tersebut telah memberikan dampak signifikan, serta dinilai inovatif dan berpengaruh. Selain itu, sebagai validasi dari dedikasi, semangat, dan kerja keras yang telah dilakukannya dalam peran sebelumnya mengelola Customer Experience (CX) dan kini bertugas mengelola platform pendidikan.
"Penghargaan ini menegaskan bahwa pekerjaan yang saya lakukan membuat perbedaan yang berarti dalam kehidupan pelajar dan pelanggan. Ini tentunya akan memperkuat komitmen saya untuk menjadi katalisator perubahan positif dan melayani untuk membantu orang lain mencapai aspirasi dan tujuan mereka," jelasnya.
Selama lebih dari 20 tahun, Uni Fitri, sapaannya, telah bekerja di garis depan industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Indonesia. Penggemar olahraga sepeda ini selalu bersemangat tentang sains dan teknologi, dan mengejar karier di bidang STEM meskipun terdapat bias yang kuat terhadap perempuan di bidang tersebut.
Perempuan rerata hanya 1 dari 10 mahasiswa ketika dia mendaftar di Prodi Teknik Elektro STT Telkom (kini Universitas Telkom) pada tahun 1991. Situasi terus berlanjut ketika dia menerima beasiswa studi ke Inggris dan Australia pada pertengahan 1990-an untuk mengambil Magister Teknik Telekomunikasi di RMIT, Melbourne, Australia.
Belajar di RMIT memicu semangatnya untuk inklusivitas dalam pendidikan dan menginspirasi dia untuk menggunakan teknologi berdampak lebih luas. Hampir 30 tahun kemudian, penggemar durian ini menjadi panutan yang kuat bagi perempuan di STEM sebagai salah satu pemimpin teknologi paling senior di Indonesia.
Dia juga mendukung dan memberi nasihat kepada sejumlah organisasi di seluruh wilayah, berfokus pada mendukung perempuan dan anak perempuan untuk mengembangkan keterampilan teknologi dan kewirausahaan, melanjutkan hasratnya untuk pendidikan teknologi inklusif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement