Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakai Motor Listrik, Hemat Biaya Operasional Hingga 75 Persen dan Tak Cemari Lingkungan

Pakai Motor Listrik, Hemat Biaya Operasional Hingga 75 Persen dan Tak Cemari Lingkungan Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Upaya PT PLN (Persero) untuk terus memperluas ekosistem kendaraan listrik membuat motor listrik kini banyak menjadi pilihan masyarakat. Selain ramah lingkungan, masyarakat mulai beralih menggunakan motor listrik karena lebih hemat dari sisi biaya operasional maupun perawatannya.

Ananda Omesh, aktor yang juga menjadi salah satu pengguna motor listrik sejak tahun 2015 mengaku kini lebih nyaman menggunakan motor listrik. Hal ini disebabkan motor listrik minim emisi gas buang dan polusi suara, apalagi kini telah menjadi tren.

Baca Juga: Mengenal CEMS dan ESP, Teknologi PLN IP Jaga PLTU Rendah Emisi

"Menurut saya, kendaraan listrik itu kendaraan masa depan, jadi kita nggak boleh ketinggalan juga. Percayalah, infrastruktur teknologi semuanya akan makin berkembang, jadi buat semua masyarakat jangan mau ketinggalan. Dengan transisi ini, dunia kita jauh lebih baik," tutur Omesh, dikutip dari siaran pers PLN, Jumat (25/8/2023).

Menurutnya, banyaknya infrastruktur yang dihadirkan pemerintah juga makin membuat pengendara lebih nyaman menggunakan motor listrik.

Executive Vice President Pelayanan Pelanggan Retail PLN, Tonny Bellamy, menyampaikan, saat ini penggunaan kendaraan listrik menjadi pilihan strategis karena masyarakat turut serta dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia. Selain itu, keuntungan yang didapat setelah beralih menggunakan kendaraan listrik adalah dapat menghemat biaya operasional hampir 80 persen.

Tonny mengungkapkan, perbandingannya cukup jauh, dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699 per kilowatt hour (kWh), hanya diperlukan sekitar Rp2.500 untuk sepeda motor listrik menempuh jarak 50 kilometer (km) dan 10 km untuk mobil listrik. Sementara, jika menggunakan BBM, harus menghabiskan sekitar Rp13 ribu untuk menempuh jarak yang sama.

"Selain lebih ramah lingkungan, juga sangat menghemat biaya operasional. Maka dari itu, kendaraan listrik kini jadi pilihan utama keluarga di Indonesia," ucap Tonny.

Dirinya juga menjelaskan terkait adanya perdebatan di masyarakat, efektivitas penurunan emisi penggunaan kendaraan listrik di mana sumber listrik yang ada di Indonesia saat ini masih bersumber dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

"Ada masyarakat yang bilang percuma berpindah ke kendaraan listrik, tetapi sumber listriknya 60 persen masih dari PLTU, ini perlu diedukasi. Penggunaan kendaraan listrik dengan kondisi hari ini akan mengurangi 50 persen emisi. Apalagi, ke depan kita sedang melakukan transisi energi dan ke depan penggunaan energi ramah lingkungan akan terus meningkat," tambah Tonny.

Sebagai gambaran, 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,2 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedangkan 1,2 kWh listrik emisinya setara 1,2 kg CO2e.

Tonny juga menegaskan komitmen PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik dengan terus membangun infrastruktur yang memadai di Tanah Air.

Saat ini PLN sudah mengoperasikan sebanyak lebih dari 600 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), lebih dari 1.400 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), serta lebih dari 9.000 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di Indonesia. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik di Tanah Air.

"PLN juga menyediakan layanan home charging yang memudahkan pengguna melakukan pengisian daya di rumah. Masyarakat tidak perlu risau kehabisan daya karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap," tutup Tonny.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: