Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konektivitas Wilayah 3T di Kalimantan Sudah Gunakan Teknologi Starlink

Konektivitas Wilayah 3T di Kalimantan Sudah Gunakan Teknologi Starlink Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Telkomsel telah memanfaatkan teknologi starlink untuk mengatasi daya jangkau bagi masyarakat yang berada di daerah remote.

Bahkan, sudah lebih dari lima lokasi yang sudah menggunakan starlink agar masyarakat yang berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) bisa memanfaatkan teknologi yang dimiliki Elon Musk ini.  

Baca Juga: BYS Gen 5, Ciro Waste dan Telkomsel Tanam 200 bibit Mangrove di Margo Mulyo Balikpapan

Salah satunya masyarakat yang ada Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, yang juga masuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kini bisa menikmati internet dengan harga yang terjangkau. 

Vice President Area Network Operations Telkomsel Papua, Maluku, Sulawesi, & Kalimantan (Pamasuka), Andreas Indra, mengatakan penggunaan starlink diawali dari daerah Mentawir, Kabupaten PPU yang menjadi lokasi persemaian untuk IKN. Lokasi ini dikunjungi Presiden Jokowi pada Juni 2022 lalu.

"Itu daerah yang memang susah sinyal makanya kita coba dan ternyata berhasil. Sebenarnya apa pun teknologi yang penting security-nya aman. Jadi yang kita pastikan bahwa secara security aman. Makanya di Kalimantan ada daerah yang 3T kita lihat kebutuhan datanya tinggi kita swift pakai itu dan berhasil. Ada lebih dari lima BTS atau lokasi yang menggunakan starlink," beber Andreas saat temu media wilayah PAMASUKA, Kamis (24/8/2023) malam.

Ia melanjutkan, masyarakat di daerah 3T sangat tinggi penggunaan datanya sementara jika menggunakan satelit biasa akan berbiaya mahal.

"Kalau mahal kasian, bebannya dinaikkan, tarifnya dinaikkan, makanya kita ambil apa pun media tapi sebenarnya kebutuhan masyarakat terpenuhi," tandasnya.

Andreas memastikan penggunaan starlink di lebih 5 lokasi bukan pilot projet.

"Sudah, sudah. Itu sudah jalan. Selama ini kita mencari apa pun teknologi yang penting bisa berikan layanan kepada masyarakat," ujarnya. 

Lebih jauh, Andreas mengungkapkan penggunaan satelit starlink bukan hanya di wilayah Kalimantan, tapi juga wilayah Indonesia timur yang masuk dalam perencanaan. 

"Memang kita harus membangun istilah landing point-nya, supaya bisa hidup. Di Timur lagi kita jajaki landing point-nya," ucapnya.

Ditanya soal investasi penggunaan teknologi terbaru ini, Andreas mengaku biayanya tidak terlalu mahal dibanding memakai satelit, lebih murah, dan lebih efisien. 

Baca Juga: Telkomsel Pastikan Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bakal Tercover Jaringan 4G

"BTS tetap. Cuma tranmisinya saja yang selama ini pakai satelit, nah satelitnya itu diganti pakai starlink. Jadi cost lebih murah. Kalau kita pakai data kan tambah lagi tuh di atasnya. Mahal itu. Nah pakai starlink lebih murah daripada pakai satelit," ungkapnya.

Selain itu, bandwidth yang dinikmati masyarakat lebih besar dalam penggunaan data.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: