Nah untuk itu, Darmawan menyatakan, pihaknya berencana menambah 60 GW pembangkit berbasis EBT sampai 2040 atau porsi penambahan pembangkit hijau mencapai 75%. Di dalam rencana ini, PLN akan membangun 32 GW pembangkit EBT yang bisa diandalkan menjadi beban listrik dasar (baseload).
Baca Juga: PLN Turun Wujudkan Arahan Jokowi, Petakan Sinergi dengan Perusahaan Papua Nugini
Di dalam RUPTL yang terbaru nanti, PLN juga memasukkan program transmisi smart grid di mana akan dibangun suatu skenario flexible generation ditambah smart control station.
“Ada smart transmission control, smart distribution, ada smart meter sehingga dengan adanya perencanaan desain dan pembangunan smart grid ini akan ada penambahan variabel energi terbarukan yang tadinya hanya mentok di 5 GW sampai 2040 akan ditambah menjadi 28 GW variabel renewable energy,” ungkapnya.
Baca Juga: PLN Jajaki Dukungan Pembiayaan Hijau dari Export Finance Australia
Lanjutnya, dengan adanya penambahan green enabling transmission line dan smart grid, PLN mampu membangun energi terbarukan dari semua potensi yang ada di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement