Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dipenuhi Warna-warni, Begini Kisah Ujung Tombak Distribusi BBM di IT Balikpapan

Dipenuhi Warna-warni, Begini Kisah Ujung Tombak Distribusi BBM di IT Balikpapan Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Salah satu unjung tombak kesuksesan Integrited Terminal Balikpapan adalah distribusi atau pengantaran BBM melalui jalur darat ke SPBU-SPBU.

Distribusi BBM ini dilakukan oleh awak mobil tangki BBM yang harus bekerja baik dan benar, memiliki ketepatan waktu, disiplin. Dan tidak kalah penting yakni mampu menerapkan unsur kesehatan, keselamatan dan  keamanan  kerja (HSSE), baik di sekitar area Integrated Terminal (IT) Balikpapan maupun saat di jalan dan di SPBU.

Baca Juga: Hadapi Tantangan Trilema Energi, Ini Komitmen Pertamina

Salah satunya adalah Heri (55), seorang awak mobil tangki BBM dari PT Elnusa Petrofin yang sudah bekerja selama 12 tahun.

Heri dikenal sebagai sopir senior yang keseharian telah menerapkan prinsip-prinsip HSSE. Dikenal sebagai sosok pengayom, baik, sederhana, sopan, disiplin dan ramah serta supel dalam bergaul.

Sebagai salah satu sopir senior, kerap menjadi contoh bagi yang muda dalam menerapkan etos kerja baik. Sebelum bekerja Heri seperti biasa berdoa dan pamit kepada istri dan anak. Dia juga melakukan rutinitas harian seperti cek surat kendaraan, cek ban, oli dan lainya.

“Juga cek surat tujuan ke SPBU,” sebutnya.

Semua itu dilakukan dengan harapannya agar  setiap tugas yang dijalankan dapat berjalan lancar, aman dan selamat hingga kembali ke rumah.

Tak heran, bapak satu anak dari Malang ini pernah menjadi awak mobil tangki BBM terbaik di lingkungan IT Balikpapan pada 2013 silam.

“Ya pernah jadi sopir terbaik 2013. Dapat hadiah dispenser. Kalau sekarang hadiahnya umroh. Belum pernah haji dan umroh.  Jadi pengen Umroh,” ucapnya saat ditemui beberapa media di area Integrated Terminal Balikpapan Jalan Yos Sudarso, Balikpapan, Selasa (17/10/2023).
Heri mengaku bersyukur karena bisa bergabung dan ikut membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan BBM. Namun tak terasa waktu berlalu, tiga bulan kedepan tepatnya awal Januari 2024 Heri akan pensiun dari awak mobil tangki BBM di bawah bendera Elnusa Petrofin.

“Sebelum jadi sopir BBM. Saya sopir dump truk selama 5 tahun. Bentar lagi mau pensiun ini,” ungkapnya.

Tenaga dan waktunya, ternyata telah membawanya mengabdi 12 tahun di IT Balikpapan. Saat ini IT Balikpapan dipimpin Abdul Gassing selaku Manager IT Balikpapan.

Masa 12 tahun bukan masa yang sebentar. Namun pengabdian Heri sebagai sopir truk tangki BBM dijalani dengan rasa syukur, istiqomah dan didedikasikan untuk profesinya dan keluarga.
“Alhamdulillah senang bisa melayani masyarakat. Kalau nganter alhamdulillah saya gak pernah kena pungli,” ucapnya.

Suami dari Rupiah (52) ini menjadi salah satu sopir truk tangki BBM di Integrited Terminal Balikpapan dengan kapasitas tanki 16 kilo liter (16 ribu liter) BBM. 

Setiap harinya, di IT Balikpapan terdapat 30 mobil tangki BBM yang melayani pengiriman. Untuk dalam kota bisa sebanyak 3-4 kali pengiriman. Sedangkan ke Kabupaten Penajam dalam sehari dapat dilakukan 2 kali dan pengiriman ke Kabupaten Paser dilakukan 1 kali dalam sehari.

Wilayah kerja pengantaran BBM meliputi seputar Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam hingga Kabupaten Paser.

Heri menjalani tugasnya dengan pola shift kerja yakni empat hari kerja dan dua hari libur.  Untuk pengantaran BBM terjauh yakni Kabupaten Paser yakni wilayah Paser Balengkong dan Batu Kajang dengan jarak 250 kilo sekali jalan.

"Saya kadang berangkat subuh, tapi bisa jam 7 jam 8 berangkatnya. Pulang bisa jam 2 pagi kalau ke Paser, " tuturnya saat cerita pengalaman sebagai awak truk tangki BBM.
Pengiriman ke Kabupaten Paser sehari hanya 1 pengantaran mengingat jarak pulang pergi ini kurang 300 kilometer jika melewati jalur penyeberangan feri.

"Paling sedih kalau jam 02 pagi masih di jalan. Sampai rumah jam berapa ini. Itu paling sedihnya, " tuturnya.

Berbeda dengan momen Idul Fitri atau lebaran. Meski momen setahun sekali, Heri selama 12 tahun bekerja,  masih merasakan lebaran bersama keluarga. Seingatnya ada 5 kali berlebaran bersama keluarga di Balikpapan bahkan sempat pulang ke kampung halaman di Malang. Selebihnya 7 kali lebaran saat tugas. Profesi ini tetap dijalankan dengan istiqomah karena bagian resiko pekerjaan.

"Demi tugas itu gak apa-apa karena sudah resiko kerja harus kita jalani. Tapi kalau libur pas lebaran saya sempat kan pulang ke Malang, " ucap bapak dari Andika Prismadi (27).

Biasanya untuk wilayah pengantaran baik di dalam kota maupun luar kota Balikpapan selalu ditemani sopir kedua. Misalnya untuk tujuan pengantaran ke Kabupaten Paser. Jalurnya dia memilih menggunakan jalur darat. Truk tangki dibawanya melintasi kawasan Balikpapan Utara Jalan Soekarno Hatta  tembus km 38  dan melalui jalur IKN atau kecamatan Sepaku, Penajam hingga ke Paser.

Jalur darat ini sudah dicoba dan dilakukan sejak setahun terakhir seiring makin membaiknya infrastruktur jalan di Sepaku Semoi.

Baca Juga: Gantikan Shell di Blok Masela, Pertamina dan Petronas Bakal Lakukan Percepatan Pengembangan Lapangan Abadi

“Kurang lebih setahun karena jalan sudah bagus,” ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: