PT Badak NGL, operator kilang LNG di Bontang, Kalimantan Timur, memastikan bahwa fasilitas dan inovasi yang dimiliki perseroan melalui berbagai kegiatan bisa meningkatkan penggunaan gas yang juga akan ikut mengerek produksi.
Deputy Director Marketing & Business Development PT Badak NGL, Mohamad Farouk Riza mengatakan, salah satu rencana PT Badak NGL adalah melakukan ekspansi bisnis. Jadi, tidak hanya menjalankan penugasan melainkan juga memberikan jasa kepada perusahaan lain.
Baca Juga: Tingkatkan Produksi LPF, Badak LNG Gelontorkan US$9,4 Juta
Hal tersebut berbeda dari kegiatan PT Badak NGL sebelumnya yang bersifat penugasan sejak tahun 1974 dimana kegiatan bisnis dibiayai oleh produsen gas dengan syarat produksi gas masih terus berlangsung dan disuplai ke Kilang LNG Badak.
Farouk menyebut bahwa salah satu inisiatif yang dilakukan manajemen PT Badak NGL untuk memastikan fasilitas kilang tetap beroperasi tanpa ketergantungan dari produsen gas adalah rencana penyediaan jasa penyimpanan LNG (LNG Bunkering) serta LNG & LPG Hub.
Jika nantinya strategi itu sudah berjalan, maka PT Badak NGL akan bertransformasi menjadi LNG dan LPG Hub di Indonesia maupun di dunia internasional.
"Kami akan manfaatkan beberapa fasilitas idle di Kilang LNG Badak untuk LNG Bunkering. Kami sedang berproses untuk LPG hub, untuk LNG hub sedang penjajakan. LNG bunkering kami sudah komitmen dengan PGN," ujar Farouk dalam keterangan resminya, Bontang, Sabtu (4/11/2023).
Baca Juga: Pemerintah Jamin Seluruh Produksi Gas untuk Kebutuhan Domestik pada 2036
Farouk mengatakan, perseroan memiliki beberapa fasilitas penunjang kegiatan pengolahan gas nomor wahid. Selain memiliki fasilitas LNG berupa 6 tangki LNG dan 8 train dengan total kapasitas 22,5 Million Ton per Annum (MTPA), PT Badak NGL juga memiliki 5 tangki LPG dengan total kapasitas 200 ribu M3. Ini membuat PT Badak NGL tidak hanya bisa berekspansi bisnis di LNG melainkan juga LPG.
Keberadaan fasilitas LPG di Kilang LNG Badak juga jadi nilai plus yang diyakini mampu memberikan manfaat lebih bagi bisnis gas Indonesia ke depannya. PT Badak NGL sudah sukses meningkatkan produksi LPG mencapai 323% melalui program LPG Production Booster System.
"PT Badak NGL melakukan modifikasi Kilang LNG Badak agar dapat mengekstraksi lebih banyak LPG dalam kondisi gas umpan lean yang mengandung komponen hidrokarbon berat yang lebih rendah. Caranya dengan melakukan instalasi sistem pendinginan tambahan pada scrub column overhead," kata Farouk.
Melalui implementasi proyek ini, produksi LPG dari Kilang LNG Badak dari yang sebelumnya defisit (impor) LPG sebesar 270 m3/hari menjadi dapat memproduksi LPG sebesar 603 m3/hari.
"Peningkatan ini diproyeksikan berpotensi menghasilkan total produksi LPG sebesar 1.560.000 m3 dan potensi pendapatan sebesar US$92 juta selama tahun 2022 hingga 2027," pungkasnya.
Baca Juga: Kolaborasi Pemanfaatan Gas Suar PetroChina Jabung, Langkah Maju Mendukung Net Zero Emission
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement