Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Opung Luhut Tanggapi Dinamika Politik Indonesia: Siapa sih yang Mau Jadi Pengkhianat?

Opung Luhut Tanggapi Dinamika Politik Indonesia: Siapa sih yang Mau Jadi Pengkhianat? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan melalui video unggahan akun Instagram resminya turut mengomentari tentang dinamika politik yang belakangan menghangat.

Luhut meminta seluruh pihak tidak berkelahi kendati memiliki pandangan politik yang berbeda. Menurutnya, perkelahian yang timbul dari perbedaan politik memicu kemunduran Indonesia.

"Kita beda-beda itu kan boleh saja, wong kakak-beradik saja bisa beda kok. Tapi jangan musuhan, jangan berkelahi, jangan dendaman. Jangan jadinya menjadikan kita setback semua," kata Luhut dikutip dari unggahan video di akun Instagram resminya, Sabtu (29/11/2023). 

Baca Juga: Luhut: Saya Sudah Tidak Sabar

Dia pun meminta seluruh pihak lebih jeli membaca zaman dalam menentukan pilihan politik di Pilpres 2024 nanti. Menurutnya data dari tanda-tanda zaman lebih baik daripada sekadar perasaan dalam menentukan pilihan.

"Ingat, pintar-pintar membaca tanda-tanda zaman dan basinya data, bukan bicara perasaan, nanti kalau kau jatuh cinta aja perasaan. Kau tanyalah hatimu yang paling dalam apa sih yang sudah kau lakukan buat republik ini?" jelasnya.

"Jangan kita gampang judge orang lain gitu. Bilang ini ingusan lah, bilang ini pengkhianat lah, siapa sih yang mau jadi pengkhianat?" tambahnya.

Luhut juga meminta pihak-pihak yang bersinggungan memberi masukan yang baik untuk pembangunan Indonesia ke depan. Menurutnya hal itu lebih baik dari kritik atas kesuksesan seorang pemimpin.

Apalagi, lanjut Luhut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjukkan kebesaran hatinya dengan mengajak Prabowo Subianto masuk dalam kabinetnya. Menurutnya hasil rekonsiliasi kedua tokoh itu terbukti baik bagi pembangunan Indonesia.

Baca Juga: Indonesia Dinilai Belum Jadi Mitra Strategis Amerika Serikat

"Kenapa musti berkelahi? Pak Jokowi sudah menunjukkan kebesaran jiwanya, rekonsiliasi dengan pak Prabowo dan hasilnya kan sekarang bagus, ya itu aja yang kita pegang," tegasnya.

Lebih jauh, Luhut pun menekankan bahwa tidak ada pemimpin negara yang mampu menuntaskan seluruh persoalan yang ada di dalam negeri. Luhut pun menekankan tak perlu ada tudingan yang berlebihan seandainya tidak menyukai seseorang.

"Jadi jangan baperan lah, jangan terus gampang nuduh kiri, nuduh kanan gitu. Kalau kau nggak suka ya jangan pilih, habis," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: